Menyusuri jari di jajaran rak yang
dipenuhi dengan buku-buku baru yang masih dibungkus dengan plastik dan rapi. Pelan
tapi pasti jari dan mata ini melihat judul demi judul yang ditampilkan pada rak
dengan label novel ini. Mencari-cari judul apakah yang akan dibawa pulang hari
ini. Beberapa judul buku yang menarik perhatian langsung ditarik dari raknya
dan langsung dibaca sinopsis beserta reviewnya (kalo tersedia) yang ada dibagian
belakang buku ini, menentukan apakah buku ini akan dibawa pulang atau tidak. Tapi,
ada hal lain yang lebih penting yaitu sebuah kertas kecil yang biasa menempel
di pojok bawah sebelah kanan, harga buku itu. Terkadang kertas kecil ini bisa
membuatku melotot atau tersenyum, tapi kali ini aku melotot.
![]() |
Photo by kazuend on Unsplash |
Sudah melalang buana di dunia
perbukuan sejak aku masih kecil membuatku sangat sadar bahwa harga buku
benar-benar menggila sekarang ini. Sedih tapi sekaligus bangga. Bangga karena
kerja keras seorang penulis dihargai dengan harga yang pantas. Mungkin pantas.
Tapi, sedih karena semakin berpikir kembali untuk membeli sebuah buku. Sekitar 5-10
tahun yang lalu mungkin aku bisa membeli buku minimal 3 judul buku dalam tiap
bulannya atau setiap datang ke toko buku. Tapi sekarang terlalu banyak yang
dipikirkan. Apakah buku ini akan segera aku baca? Apakah ceritanya akan
menarik? Apakah akan sebagus reviewnya? Aku tersadar aku menjadi sangat
pelit dengan buku disaat dulu aku tidak pernah perhitungan dengan buku.
Mengakali harga buku yang semakin
memuncak yaitu dengan cara aku mendatangi perpustakaan. Tempat terbaik untuk
mendapatkan buku dalam segala genre dengan harga lebih murah bahkan
gratis. Tapi satu kekurangannya, tidak akan selalu update dengan yang ada di
toko buku bahkan belum tentu sesuai dengan judul buku yang kita cari tapi tetap
menawarkan pilihan terbaik saat itu dan saat ini. Suatu hari aku berbincang-bincang
dengan temanku menyatakan aku harus ke perpustakaan untuk segera mengembalikan
buku sebelum aku kena denda.
“Ngapain minjem
buku ke perpustakaan? Download aja loh e-booknya disini”
Secepat kilat juga smartphone-ku
disambar olehnya, buka browser, mencari buku sesuai dengan judul buku yang aku sebutkan
dan voila novel itu sudah ada di smartphone-ku dalam bentuk pdf. Aku hanya
bisa terdiam dan akhirnya mengucapkan terima kasih. Tentu aja aku tau tentang
banyaknya e-book atau pdf gratis yang menyebar diseluruh penjuru internet
dengan berbagai macam judul dan genre. Tapi, saat itu aku masih bersikeras
menentang segala macam pembajakan buku yang ada. Selain karena memang dulu aku
itu paling tidak bisa membaca buku kalo bukan dalam bentuk lembaran kertas yang
bisa aku bolak-balik saat membaca.
Mirisnya, sekarang ini gampang
banget untuk mencari buku bajakan itu. Bahkan banyak juga yang memperjual
belikan buku-buku bajakan ini. Berkembang pesatnya internet memang selalu
membawa dampak di dua sisi, disisi negative salah satunya juga mempengaruhi
buku yaitu mudahnya penyebaran pembajakan buku. Ketik saja judul buku yang
diinginkan dan diembel-embeli kata pdf dan langsung muncul berbagai website “baik
hati” yang menawarkan untuk download gratis. Luar biasa memang perkembangan
zaman ini.
Para pecinta buku dengan minim
budget pasti akan tergoda dengan cara tidak sehat ini. Tinggal menyiapkan kuota
dan semuanya sudah ada di genggaman tanpa harus kita ke toko buku, mencari buku
dan merogoh kocek lebih dalam untuk membawa pulang buku tersebut. Sebenarnya
pemerintah kita juga sudah berusaha untuk mengurangi pembajakan dengan
memblokir website-website yang menawarkan konten buku atau film bajakan. Tapi,
warga kita lebih pintar lagi, dengan mudahnya mereka membuat / mengganti websitenya
dan muncul lagi deh website yang menawarkan buku-buku gratis ini.
APAKAH AKU ADALAH PECINTA
BUKU YANG TAAT?
Tidak. Aku juga adalah pelaku
yang nakal tertekan oleh keadaan. Paling sering karena buku referensi kuliah.
Percayalah buku kuliah itu sulit dicari dan kalau ada pasti harganya sangat
mahal karena tebal dan berbahasa inggris bisa melebihi Rp200.000. Paling sering
memanfaatkan pdf turun menurun dari kakak tingkat atau membeli buku bekas yang
ternyata adalah print-printan pdf dan hal ini sering terjadi. Bahkan aku juga
pernah tertipu gara-gara buku bajakan ini.
Pernah aku ingin membaca buku
lama yang sepertinya sudah tidak lagi diterbitkan dimana-mana dan sudah tidak
bisa dijumpai di toko buku manapun. Aku iseng mencari di internet siapa tau ada
yang masih menjualnya dan sampai akhirnya aku menemukan orang yang mau menjual
bukunya memang buku bekas tapi dalam keadaan bagus dengan harga yang miring
pula. Aku tidak pernah bermasalah dengan buku bekas karena aku juga sering beli
sejak kecil untuk menghemat asalkan masih dalam kondisi bagus dan terbaca.
Dengan senang hati menanti buku ini datang dan kecewa lah saat melihat bukunya.
Ternyata yang datang bukan buku bekas melainkan buku bajakan.
BAGAIMANA CIRI-CIRI BUKU
BAJAKAN?
Aku akan share sedikit ciri-ciri
buku bajakan sesuai pengalaman dan juga yang aku dapatkan ilmunya dari Mizan https://blog.mizanstore.com/cara-membedakan-mana-buku-original-dan-bajakan/
![]() |
Contoh Buku Bajakan (blog.mizanstore.com) |
1. Kondisi fisik buku
Berdasarkan pengalaman dan juga sharing
dari Mizan buku bajakan biasanya memiliki kualitas cover yang tidak baik
dan juga jilidan buku yang tidak rapi. Aku bahkan menerima buku dengan warna
cover yang sangat berbeda dengan buku aslinya. Meskipun buku bekas tidak
mungkin warnanya akan sangat pudar atau berbeda ketika kondisi kertas masih
putih.
2. Print-an tidak rapi
Buku yang kuterima dulu memiliki
cetakan halaman yang miring-miring. Bisa terjadi ketika yang menjual mungkin
scan dengan kualitas tidak baik. Terlihat sekali beberapa tulisan juga agak
pudar dan tidak terbaca. Terkadang ukuran tulisan pun tidak sinkron dengan besar
halaman buku.
3. Harga tidak wajar
Biasanya buku-buku bajakan itu
harganya terlampau murah jauh dibandingkan dengan harga yang biasa kita lihat
di toko buku. Hal ini yang pasti akan banyak menyeret pecinta buku untuk
beralih ke dunia yang salah ini.
KENAPA KITA HARUS MENOLAK
PEMBAJAKAN BUKU?
Paling utama adalah untuk
menghargai kerja keras penulis dalam menerbitkan sebuah buku. Setiap buku yang
kita beli itu akan menjadi royalty untuk sang penulisnya. Kalau kalian juga
mendalami dunia menulis kalian pasti tau bagaimana sulitnya untuk mencari ide,
mencari kata-kata yang baik, bagaimana cara menyampaikan emosi yang kita
inginkan. Ada begitu banyak perjuangan yang dilakukan untuk menghasilkan karya
sebuah buku. Menghindari pembelian buku bajakan atau mendownload e-book secara
gratis adalah salah satu cara mendukung penulis untuk terus berkreasi dan
menghasilkan karya yang terbaik.
Ada opsi lain untuk pecinta buku
yang ingin menikmati buku-buku gratis dan online tapi masih resmi yaitu dengan
meminjam buku ke Perpustakaan Nasional Digital. Ada banyak buku juga yang
ditawarkan dan siapa tau cocok dengan selera teman-teman.
SARAN UNTUK MEMBASMI PEMBAJAKAN
BUKU
Aku tidak mungkin menyarankan
pihak penerbit untuk mengurangi lagi harga sebuah buku. Terkadang harga sebuah
buku itu belum tentu bisa membayar kerja keras penulis untuk menghasilkan buku
ini. Tapi, mungkin bisa dengan mengubah “bentuk” bukunya untuk mengurangi
beberapa biaya dalam penerbitan buku.
Perkembangan zaman harus mulai
bisa diadaptasi juga untuk para pecinta buku. Beberapa toko buku sudah menjual
bukunya dalam bentuk e-book. Mizan juga sudah bekerja sama dengan google play
untuk menjual buku dengan harga yang lebih murah. Kedepannya sangat diharapkan
sebuah buku yang diterbitkan bisa juga diterbitkan dalam bentuk e-book dan
tentu dengan harga yang lebih murah daripada buku berbentuk fisik karena sudah
tidak mengalami proses pencetakan. Selama ini e-book yang dijual bukanlah
buku-buku terupdate melainkan buku yang sudah agak lama dan dijual kembali
dalam bentuk e-book. Kalau buku baru terbit dan dijual juga dalam bentuk e-book
jujur saja aku pun tertarik untuk membelinya.
Pembuatan buku digital ini
diharapkan bisa lebih menarik generasi milenial yang sudah tidak bisa lepas
dari smartphone. Siapa tau ada banyak pecinta buku yang terpaksa membeli
buku bajakan ataupun mendownload buku gratis karena terhalang biaya yang
lumayan besar.
Mulai sekarang ayo para pecinta
buku kita bantu penulis untuk selalu beli buku asli mereka dan bukan beli
bajakan apalagi download dari internet supaya mereka bisa menelurkan
karya-karya luar biasa yang bisa kita lahap terus kedepannya!
0 Comments