Sebelum menulis review, aku mau menyampaikan kalo aku sebenarnya enggak
pernah ngikutin heroes DC, Batman juga sekedar tau aja tapi engga pernah benar
benar ngikutin jalan ceritanya apalagi tentang Joker. Joker yang aku tau adalah
Joker kekasih Harley Quinn yang ada di film Suicide Squad dan aku tidak pernah
mengikuti lagi kisah-kisah Joker yang lainnya. Jadi, ini murni review sebagai
seorang penikmat film saja.
Sebagai pengingat saja film ini adalah 17+, bukan 13+
apalagi SU jadi dimohon bijaklah bagi pembaca yang mungkin belum cukup umur
atau orang tua muda yang mempunyai anak kecil kalau ingin menonton film ini dimohonlah
untuk mengikuti aturan yang berlaku, kasian anak-anaknya karena film ini
terlalu kejam dan keras.
SINOPSIS
Arthur Fleck, seorang lelaki yang bermimpi menjadi seorang pelawak
atau stand-up comedian hanya berhasil menjadi seorang badut panggilan yang
itupun tidak berjalan mulus karena ia sering dianggap aneh oleh kebanyakan
orang-orang. Dikhianati oleh kehidupan seorang Arthur pun berubah menjadi
seorang psikopat mengerikan.
Poster Film Joker (google images) |
REVIEW SPOILER ALERT!
Film yang menceritakan tentang kisah “tercipta”nya Joker ini
menurutku benar-benar kelam dan gelap. Sewaktu di twitter heboh bilang film ini
gelap aku sempat bingung memangnya segelap apa sampai orang-orang ramai
menyatakan film ini gelap tapi ternyata begitulah kenyataannya. Jangan harap
ada aksi-aksi menegangkan dan juga pahlawan-pahlawan yang muncul disini. Film
ini bukan tentang heroes DC tapi murni menceritakan terbentuknya si Joker.
Saat menonton ini sesungguhnya aku sedih, film ini
mengisahkan Arthur yang harus berjuang demi mimpi dan demi ibunya yang sakit.
Padahal Arthur sendiri pun sedang sakit. Melihat perjuangannya menjalani hidup
sehari-hari, di bully banyak orang bahkan sampai dikhianati oleh orang yang dia
percayai. Di awal-awal cerita malah terlihat Arthur ini malah hidupnya “lurus”
tidak menyukai kekerasan bahkan ia yang selalu “dikeraskan” oleh orang-orang
sekitarnya.
Tapi, memang kehidupannya sudah kacau. Arthur punya penyakit
“tertawa” yang mengganggu orang tapi ada penyakit yang lebih parah lagi yaitu mental
illness. Terlihat sekali di film ini kalau sang Joker memang memiliki mental
illness, dilhat dari dia yang delusional, gugup, bahkan di film juga
ditunjukkan dia rutin datang ke layanan masyarakat untuk mendapatkan obat yang
aku tidak tau untuk apa sebenernya.
Mental illness yang menggerogoti ditambah lagi dengan
perlakuan orang-orang disekitarnya yang tidak bisa paham dan menerima Arthur
apa adanya membuat dia semakin parah dengan puncaknya ia melepaskan rasa
kesalnya itu dengan “membunuh” yang diakhir kita tau bahwa ia tidak merasa sama
sekali atas pembunuhan yang ia lakukan. Apalagi seperti yang aku ungkapkan
diatas dia terus-terusan dikhianati oleh orang yang dia percayai.
Kenapa aku bilang film ini kelam, gelap bahkan creepy?
Karena memang mengisahkan hidup si Joker yang tragis ditambah orang-orang
disekitarnya jahat dan juga dengan sikap delusionalnya Arthur yang semakin
mengerikan. Tidak bisa tertebak apa yang dipikirkannya dan juga tingkahnya yang
serta merta menambah kengerian si Joker ini.
Bagaimana Joaquin sebagai Joker?
Aku udah sampaikan pada pembuka bahwa aku tidak mengikuti
sedikit pun tentang anti-hero yang satu ini. Satu-satunya Joker yang aku tau
adalah Jared Letto itu pun ketika si Joker telah “sempurna” dengan kegilaannya
yang luar biasa. Karena aku yang tidak kenal Joker maka aku menganggap Jared
sudah memberikan hasil yang baik meskipun banyak yang bilang kurang baik. Tapi,
bagaimana dengan Joaquin yang membawakan cerita sebelum terbentuknya Joker?
Aku akui Joaquin keren banget. Kesan creepy dan psikopat
Joker bisa terlihat disini. Dia bisa membawa kita iba dan sedih pada satu momen
lalu kita bisa dibuat ketakutan oleh tokohnya. Baik saat dia menjadi Arthur dan
Joker keduanya mampu ditunjukkan melalui film. Permainan emosi dan juga saat
dia menggambarkan Arthur sebagai laki-laki yang baik juga bisa dia gambarkan
dengan baik kalo menurutku. Aku enggak bisa membandingkan semua Joker yang
pernah ada tapi untuk di film ini menurutku dia berhasil.
Apa yang aku dapat dari Film Joker ini?
Jangan lihat kekerasan dan sifat psikopat yang dimiliki oleh
si Joker. Tapi, lihatlah bagaimana berbahayanya mental illness kalau
dibiarkan begitu saja. Bagaimana dia bisa berubah menjadi orang yang
benar-benar berbahaya. Disaat ada penderita mental illness yang memilih
untuk mengakhiri hidupnya sendiri karena tidak kuat atas beban yang diterima dari
orang lain, Joker memilih untuk mengakhiri hidup orang-orang yang sudah
menyakitinya.
Mengabaikan bahkan sampai mem-bully penderita mental
illness itu benar-benar kejam. Di dunia nyata juga ada banyak orang yang
memiliki mental illness dan biasanya orang lain anggap enteng dan tidak
pernah berusaha untuk membantu mengurangi beban atau menyembuhkan orang-orang
ini. Aku bahkan kehilangan seorang idol karena penyakit ini. Pesan terkuat yang
aku dapatkan yaitu kita tidak boleh mengabaikan mereka yang memiliki penyakit
ini atau orang-orang yang lebih lemah dari kita. Manusia itu hatinya lebih
dalam dari pada lautan. Wajahnya boleh tersenyum tapi siapa yang tau apa yang
ada di dalam hatinya kan?
Buat yang belum nonton, boleh banget segera meluncur ke
bioskop terdekat karena baru naik layar jadi masih bisa kita saksikan dalam
waktu dekat ini. Untuk rate aku kasih 4/5 karena jujur aku takut nonton film
ini padahal ini bukan film horror.
Selamat menonton 😊
0 Comments