Tahun 2019 sudah berjalan lebih dari setengah perjalanan,
dalam 8 bulan perjalanan ini juga kita sudah banyak sekali menyaksikan begitu
banyak bencana alam yang terjadi di tanah Indonesia. Tercatat sekitar 5.323
bencana alam dari tahun 2018-2019 yang terjadi di Indonesia yang dapat dilihat
pada http://bnpb.cloud/dibi/tabel1a
. Ada 3.328 bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu 1 tahun ini bisa
disebabkan oleh ulah nakal manusia sendiri, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan,
dan kebakaran hutan.
Data bencana alam http://bnpb.cloud/dibi/tabel1a |
Pernah tidak teman-teman berpikir sebesar apa pengaruh
teman-teman terhadap bencana alam yang terjadi di Indonesia? Apakah teman-teman
tahu apa yang menjadi penyebab utama kerusakan alam semua ini? Jawabannya mudah
sekali. Sampah. Semua akar permasalahan utama yang melanda Indonesia ini adalah
sampah dan masih banyak orang yang tidak peduli. Aku tekankan tidak peduli ya
bukan tidak tahu karena aku yakin anak SD pun tahu mengenai permasalahan sampah
ini.
Pertama, sampah rumah tangga yang dibuang ke selokan rumah,
menyebabkan selokan tersumbat dan saat hujan tiba akan menyebabkan banjir. Selain
itu juga sampah yang dibuang ke kali ataupun sungai sekitar rumah bisa
menyebabkan banjir. Kedua, penebangan hutan sembarangan. Sejak kecil pasti kita
sudah tahu bahwa pohon/hutan dapat menahan air hujan, ketika pohon/hutan
ditebang tidak akan ada lagi yang bisa menahan air tersebut dan terjadilah
tanah longsor. Selain menahan air, fungsi hutan/pohon ini juga bisa mencegah
kekeringan. Proses daur air terjadi bersama dengan pohon-pohon dengan
ditebangnya pepohonan maka hilang pula proses daur air tersebut.
Lalu, dari hal-hal diatas yang sedang “rutin” terjadi setiap
tahun yaitu kebakaran hutan dan asap. Banyak pihak tak bertanggung-jawab yang
membakar lahan atau hutan demi membuka lahan tersebut untuk dijadikan perumahan
atau pusat perbelanjaan. Aku ingat sekali sewaktu kecil tiap aku mudik ke
daerah Sumatera Utara aku bisa melihat banyak perkebunan karet ataupun sawit
yang menemani perjalanan daratku. Tapi, beberapa tahun ini aku sudah tidak
melihat lagi pemandangan itu. Aku hanya melihat tanah coklat rata dan banyak
kendaraan berat bolak-balik di wilayah tersebut.
Kasus kebakaran hutan tahun 2015 di Riau, dikatakan sebagai kasus kebakaran hutan terparah di Indonesia. Asap menyelimuti wilayah Sumatera bahkan hingga ke Singapura. Kasus ini bahkan ditingkatkan menjadi keadaan darurat di Riau dan banyak warganya yang mengungsi dari Riau. Penyebab utamanya tak lain tak bukan adalah pembakaran illegal untuk membuka lahan oleh penguasa saat itu.
Banyaknya bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu satu
tahun ini dan akan lebih baik jika kita mengembangkan Budaya Sadar Bencana. Berdasarkan
cerita teman dan pengalaman sendiri masih banyak orang yang anggap enteng
ketika bencana alam terjadi. Misalkan pada saat gempa bumi kemarin terjadi, pada
saat di mall masih ada orang yang sibuk makan pada saat gempa terjadi. Meskipun
gempa yang terjadi tidak terlalu besar akan tetapi kita tidak akan pernah tau
apa yang akan dating selanjutnya. Apakah gempa yang lebih besar lagi? Atau
tsunami? Atau hal-hal lain yang tidak diinginkan. Sekarang banyak juga kantor
yang mengadakan simulasi bencana alam dan juga training untuk karyawannya, tapi
lagi-lagi masih banyak yang acuh dan tidak mengikuti dengan sepenuh hati
simulasi maupun trainingnya padahal ini sangat penting. Ketika bencana terjadi
hanya kita sendiri yang mampu menolong diri ini. Setiap orang pasti akan sibuk
melindungi dirinya dan barang beharganya, tentu saja tidak akan peduli dengan
lingkungan sekitar.
Ketika melihat website
dari BNPB, terlihat bahwa gempa bumi akhir-akhir ini terjadi hampir setiap hari
di seluruh wilayah Indonesia. Seperti yang disampaikan BNPB di media sosialnya,
gempa bumi tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi dan dimana. Hanya dapat
dideteksi lokasinya ketika gempa bumi telah terjadi. Gempa bumi dan gunung
berapi merupakan salah satu bencana alam yang akan selalu menghantui Indonesia
karena kita berada di ring of fire dan juga dikelilingi tiga lempeng
tektonik aktif. Bencana yang dapat menyerang kita tanpa pemberitahuan apapun
dan tanpa ampun. Tinggal kita apakah sudah membekali diri ini dengan ilmu yang
cukup apa belum.
BNPB menyiapkan Buku Saku Tanggap Bencana yang bisa didownload
disini https://bnpb.go.id//uploads/24/6-buku-saku-cetakan-4-2019.pdf.
Ada banyak ilmu mengenai bencana alam serta cara untuk menyiapkan diri ketika
bencana alam terjadi. Beberapa yang akan dikutip, yaitu:
- Gempa Bumi: Ketika terjadi segera berlindung dibawah meja dan lindungi kepala dari benturan dengan bantal atau helm. Setelah berhenti segera lari keluar rumah.
- Tsunami: Ketahui tanda-tanda tsunami akan terjadi (terkhususnya setelah gempa terjadi) dan berlindunglah ke tempat yang tinggi dan selalu menghindari pantai saat tanda-tanda tsunami telah muncul.
- Gunung Berapi: Selalu pantau aktivitas gunung berapi terdekat dan siapkan masker serta kacamata pelindung untuk melindungi dari debu vulkanik. Selalu ingat lokasi aman dari gunung berapi.
- Banjir: Mengungsi ke tempat yang tinggi dan cabut semua peralatan listrik.
- Tanah Longsor: Melakukan pemadatan tanah disekitar rumah dan tidak menebang pohon sembarangan.
- Puting Beliung: Mengunci jendela dan pintu dengan rapat, mematikan listrik rumah.
- Kekeringan: Menggunakan air dengan bijak, selalu menjaga sumber air.
- Kebakaran Hutan: Siapkan masker, selalu minum banyak air putih dan menghindari bepergian keluar rumah.
Buku
ini akan menjelaskan lebih lengkap lagi mulai dari prabencana, saat bencana,
hingga pasca bencana. Wajib untuk dibaca oleh semua masyarakat Indonesia untuk
melindungi diri dan keluarganya. Kenali Ancamannya, Siapkan Strategi, Siap Untuk Selamat.
Maka kita bisa terhindar atau meminimalisir kemungkinan terburuk.
Buku Saku BNPB |
Bencana alam yang terjadi adalah cara alam berkomunikasi
dengan kita. Alam mengatakan ada yang salah dengan mereka dan tinggal kita yang
bisa menangkap sinyal dari alam atau tidak. Ketika Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita.
Banyak bencana alam yang terjadi ini bisa kita hindari. Padahal yang paling
dirugikan akibat bencana alam ini adalah manusia itu sendiri. Ketika bencana
alam terjadi, pasti kita akan mengalami kerugian material, belum lagi penyakit
yang bisa datang setelah bencana terjadi dan tentu juga bisa kehilangan nyawa
kita maupun orang terkasih kita. Kesadaran diri untuk menjaga alam ini sangat
penting. Bisa dimulai dari hal paling sederhana dan mudah, yaitu:
- Menghindari membuang sampah sembarangan (ke kali, selokan, sungai, laut)
- Mengurangi penggunaan plastik (sampah plastik)
- Menanam pohon / membuat taman
- Tidak menebang pohon sembarangan
- Melindungi sumber air.
Ingatkan diri untuk selalu peduli dengan lingkungan dan juga
waspada terhadap bencana alam yang mungkin terjadi, karena bumi hanya ada satu
tapi manusia yang tinggal diatasnya ada jutaan. Satu perbuatan baik ke alam akan
“memperpanjang” umur bumi 😊
#TangguhAwards2019 #KitaJagaAlam #AlamJagaKita
#SiapUntukSelamat #BudayaSadarBencana
0 Comments