Dunia Anna juga merupakan novel filsafat bedanya adalah tema yang dibawakan yaitu tentang Filsafat Semesta. Salah satu alasan yang mendorongku bisa menamatkan buku ini karena tema yang dibawakan sangat real dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Bukunya juga tidak terlalu tebal dan ringan sehingga makin asik untuk dibaca.
Buku
Dunia Anna bercerita tentang Anna yang memiliki imajinasi sangat luar biasa
sehingga dia bisa merasakan hidup menjadi berbagai macam hal. Hingga pada suatu
saat mimpi yang dirasakan oleh Anna terasa begitu nyata yaitu tentang dirinya
di 70 tahun yang akan datang, disaat ia menjadi cicitnya yaitu Nova.
Judul : Dunia Anna
Pengarang : Jostein Gaarder
Tahun terbit : 2013
Tebal halaman : 248 halaman
ISBN : 978-979-433-842-1
Buku ini memiliki alur maju
mundur karena pada satu bab kita akan membaca cerita tentang Anna dan satu bab
yang lainnya kita akan membaca tentang Nova. Agak membingungkan awalnya karena
aku sempat berpikir apakah ini khayalan Anna atau Nova karena seakan-akan dalam
satu buku ini terjadi dua cerita secara parallel.
Banyak pembaca Jostein Gaarder menyukai
bukunya karena ia mampu membawa filsafat yang terkadang memusingkan menjadi
sebuah cerita, sebuah novel sehingga membuat kita tidak sadar bahwa yang sedang
kita baca ini adalah buku filsafat. Aku sepertinya belum pernah membaca buku
filsafat jadi aku tidak terlalu tau seperti apa dan apa sih yang dibahas oleh
filsafat ini. Sekilas dari buku pertamanya Dunia Sophie sangat membahas tentang
manusia itu sendiri tapi dibuku ini akan difokuskan dengan existensi alam dan
semesta.
Pada buku ini menekankan tentang
keadaan alam yang sudah rusak, yang sudah mengenaskan dan harus segera ditolong.
Bagaimana usaha Anna yang sangat peduli dengan lingkungan menjadi poin utama
pada sisi Anna. Lalu kita akan dibawa ke sisi Nova, 70 tahun yang akan datang, dimana
semuanya sudah terlambat, ketika alam sudah sangat sekarat. Sangat ada
korelasinya dengan sekarang ini terkhususnya di tahun 2019 ini yang banyak
menjadi korban dari asap, kebakaran hutan, kemarau panjang, kualitas udara yang
menurun drastis.
Menurutku bagian yang paling harus
diperhatikan adalah dari sisi Nova. Meskipun ini hanya bayangan dari si penulis
tapi bukan hal yang mustahil bahwa akan terjadi juga di bumi ini. Bukan disaat
kita hidup tapi bisa jadi disaat giliran anak dan cucu kita yang hidup. Apa
yang terjadi di masa Nova?
Digambarkan bahwa sudah banyak
hewan yang punah, bahkan hingga ke hewan terkecil sampai terjadi keadaan dimana
manusia harus melakukan penyerbukan sendiri karena tidak bisa lagi mengharapkan
lebah-lebah untuk melakukan penyerbukan. Sumber daya alam sudah amat sangat
langka, semacam minyak dan gas alam, jadi semua kembali ke masa lalu. Tidak ada
mesin, kendaraan yang membuat manusia harus menunggangi hewan lagi untuk
bepergian. Es di kutub yang mencair, menyebabkan naiknya suhu bumi. Banyak juga
tanaman yang sudah lenyap perlahan-lahan sehingga hanya bisa kita saksikan dari
buku saja.
Mungkin akan ada yang kontra saat
membaca buku ini, aku pun awalnya begitu. Apakah mungkin 70 tahun yang akan
datang manusia akan kembali ke masa lalunya. Bukankah ada teknologi canggih?
Listrik dengan bahan bakar yang renewable juga sudah digalakkan. Bukankah
nanti akan ada masanya dimana manusia memang sudah meminimalisir penggunaan
minyak, gas alam dan sudah digantikan dengan sumber daya yang lain?
Tentu saja ini semua masuk akal,
manusia juga semakin pintar dalam menciptakan alternative. Tapi, apakah alam
bisa dibuat alternatifnya? Tentu saja tidak. Mau secanggih apapun dunia di masa
yang akan datang. Kita tetap tidak akan bisa mengganti segala sesuatu yang
alami, masa’ iya kita mau konsumsi makanan buatan bukan dari alam? Apakah kita
mau hidup hanya 40 tahun saja dengan konsumsi semua yang serba buatan itu?
Buku ini sangat bagus untuk
membangkitan kesadaran setiap manusia, akan seperti apa bumi ini tanpa alamnya.
Apa yang terjadi dengan gaya hidup kita yang sembrono di bumi ini? Bagaimana
jika anak cucu kita datang dan protes karena alam yang kita rusak ini. Jika
setiap orang yang membaca buku ini menjadi sadar dan lebih peduli lagi dengan
lingkungan maka setidaknya anak cucu kita masih bisa hidup nyaman di bumi ini.
Apa yang tidak disukai dari
buku ini?
Aku merasa buku ini kaku. Berbeda
dari banyak buku yang telah aku baca, aku bisa merasakan kekakuan dalam buku
ini. Padahal sepertinya Bahasa yang digunakan tidak terlalu berat. Apakah
karena ini buku filsafat yang diartikan ke Bahasa Indonesia makanya menjadi
agak sulit. Tapi, initinya aku bisa merasakan kekakuan itu. Sama seperti
bukunya yang lain.
Lalu yang kedua mungkin aku agak
kurang suka dengan tokoh Anna. Sebenarnya tidak buruk malah bagus, tapi aku
sedikit merasakan bahwa Anna memiliki sifat suka memaksakan kehendaknya ke
orang lain. Jujur saat baca aku beberapa kali sih kesal dengan kelakuan Anna
tapi bukan itu kan yang jadi poin utama di buku ini? Anna yang menjadi tokoh
utama pun tidak menjadi tokoh utama. Ya ini hanya sekedar pendapat pribadi yang
ingin disampaikan saja disini.
Kalau teman-teman belum membaca,
boleh banget untuk mulai dibaca apalagi yang memang peduli dengan hal-hal yang terjadi
di bumi ini. Untuk buku ini aku kasih rating 4/5!
Selamat membaca 😊
6 Comments
Baca buku gini perlu fokus yang tinggi yah mbak, soalnya kalo lagi gak fokus bakalan gak paham sama maksudnya
ReplyDeletekalo buku yang ini gak terlalu berat kayak bukunya Jostein yang lain kok, lbh ringan jd msh gak terlalu butuh fokus yg tinggi, tapi banyak istilah flora fauna yang asing jd mungkin itu yang bikin agak susah ahahaha
DeleteKK aku mau pinjam bukunya boleh gak?
ReplyDeletekalau lokasi kita deket ga masalah kok :)
DeleteWah kayaknya buku ini seru ya. Jadi penasaran pngn baca. Awalnya pngn nyoba yg dunia Shopie trs review, tp pas baca review mu kyknya yg ini lbh menarik. Makasih sudah review ^^
ReplyDeleteiya sama2 :) seneng bisa berbagi
Delete