Sumber: www.imdb.com |
Artemis Fowl baru saja tayang di Disney+ pada 12 Juni 2020
kemarin. Ferdia Shaw menjadi aktor yang ditunjuk untuk memerankan Artemis Fowl
Jr.
Artemis Fowl Jr. adalah seorang anak berumur 12 tahun yang
sangat jenius. Suatu hari ayahnya menghilang dan ia mendapatkan kabar bahwa ayahnya
diculik dan pihak penculik meminta tebusan yang besar. Tebusan yang diminta
bukanlah uang melainkan benda yang tidak pernah diketahui manusia manapun
kecuali ayahnya. Artemis akhirnya bertekad untuk mencari para peri yang
diceritakan ayahnya untuk mendapatkan benda tersebut.
1. Adapatasi dari novel
Film Artemis Fowl ini adalah film yang diadaptasi dari
sebuah novel berjudul sama. Novel ini pertama kali terbit di tahun 2001 dan
terakhir terbit di tahun 2012 dengan total buku 8 novel. Novel ini ditulis oleh
Eoin Colfer.
Sebenarnya sudah sejak tahun 2001 novel ini akan diadaptasi
menjadi sebuah film tapi begitu banyak permasalahan yang terjadi dan sangat
berlarut-larut hingga tertunda cukup lama. Pada tahun 2016, akhirnya Disney
mendapatkan hak untuk adaptasi dan syuting pun dimulai pada tahun 2018.
2. Perjuangan anak demi sang ayah
Film ini memfokuskan perjalanan dari Artemis demi
menyelamatkan ayahnya yang diculik. Bebannya semakin berat karena ayahnya juga
dituduh sebagai kriminal yang mencuri barang-barang antik di museum oleh media.
Belum lagi Artemis harus berurusan dengan makhluk yang selama ini ia percayai
hanyalah cerita dari ayahnya saja yaitu para peri.
Minimnya petunjuk dan pengetahuan tentang dunia peri dan
pekerjaan ayahnya membuat Artemis cukup kesulitan. Namun, Artemis sendiri
adalah seorang jenius, ia mampu memecahkan teka teki tentang para peri dan
bahkan berhasil merencanakan penculikan peri yang akan digunakannya sebagai
alat negoisasi.
Tidak hanya Artemis, tapi ada tokoh lain yang menarik di
film ini yaitu sang peri. Peri bernama Holly tidak setuju ketika ayahnya
dituduh sebagai pengkhianat oleh bangsa peri dan berusaha untuk membersihkan
nama ayahnya.
Secara tak terduga Holly dan Artemis berjuang demi ayah
mereka sendiri.
3. Alur sangat cepat
Memiliki durasi 1,5 jam bagi film yang diadaptasi dari novel
fantasi itu sangat cepat. Kita tau bahwa novel biasanya memiliki detil yang
sangat banyak, apalagi untuk novel series, dan film ini hanya memberikan waktu
1,5 jam untuk menjelaskan ini semua.
Sejak ayahnya hilang hingga Artemis mampu menemukan cara
untuk menculik peri terbilang sangat cepat. Kita seakan-akan diseret untuk
segera memasuki inti permasalahannya dan langsung menju puncak permasalahannya
dengan seluruh para peri. Puncak ‘perang’ antara peri dan Artemis terlihat
dipaksakan untuk segera terjadi dibandingkan kita diberi penjelasan lebih
banyak lagi.
4. Penjelasan yang kurang
Menjadi kekurangan terbesar dari film ini adalah
penjelasannya yang nanggung. Film ini menceritakan tentang dunia peri dan
manusia namun sedikit sekali penjelasan tentang mereka. Padahal salah satu poin
penting dari film fantasi adalah menyamakan fantasi penonton dan juga pembuat
film.
Kisahnya memang diceritakan dalam bentuk narasi, yaitu ada
yang menceritakan tentang kisah Artemis ini dalam menyelamatkan ayahnya. Tapi,
ada banyak tokoh penting yang sepertinya kurang penjelasan sehingga membuat
bingung penonton padahal tokoh-tokoh tersebut terbilang penting. Tidak adanya
juga penjelasan mengenai Aculos yang digadang-gadang sebagai senjata paling
kuat di dunia peri. Apa yang bisa dilakukannya dan mengapa malah Aculos bisa
menyelamatkan ayahnya Artemis.
Sedikitnya penjelasan ini membuat penonton bertanya-tanya.
Tapi, belum dipastikan apakah film Artemis ini akan dijadikan film series
mengingat novelnya sendiri ada banyak. Jika memang akan ada lanjutannya maka
diharapkan dapat lebih memperjelas kembali.
5. Sinematografi indah
Terlepas dari kekurangan yang ada di film ini. Film Artemis
Fowl tidak bisa dipungkiri menyajikan pemandangan yang menyejukkan mata.
Berlatar belakang di Irlandia, dengan segala pemandangan gunung dan laut
membuat penonton akan termanjakan.
Penggambaran dunia peri pun disampaikan dengan baik meskipun
kita tidak bisa melihat kemewahan dunia peri karena lebih berfokuskan dengan
‘militer’ nya para peri. Tapi, tetap memanjakan mata dengan segala
makhluk-makhluk ajaibnya.
Film ini memang banyak kekurangan apalagi sebagai film
pembuka jika ingin melanjutkan perjalanan Artemis Fowl dengan timnya. Berharap
saja akan lebih baik lagi kedepannya jika dibuat sekuelnya. Namun, bagi yang
rindu akan film fantasi yang tidak penuh plot twist dan memberikan pemandangan
yang indah, film Artemis Fowl ini wajib untuk disaksikan. Aku akan memberikan rate 3/5 untuk film ini! Selamat menyaksikan :)
0 Comments