Semua review disini murni pendapat pribadi dan tidak berniat menjelekkan atau mengagungkan karya orang lain.
Setiap orang memiliki selera bacaan masing-masing. Terima kasih.
sumber: ebooks.gramedia.com |
Judul: Bride’s
Nightmare
Penulis: Monica Petra
Tahun Terbit: 2020
Jumlah Halaman: 244 halaman
ISBN: 9786232169470
Bahasa: Indonesia
Renata hilang ingatan dan mendapati dirinya berada di sebuah
rumah besar dan tinggal bersama seorang kakak laki-laki bernama Hosea. Pencarian
jati diri Renata dimulai saat ia melihat ada gaun pengantin yang tersimpan di
dalam lemari pakaiannya, seolah gaun itu menyimpan banyak kenangan. Satu per
satu mulai terkuak kalau ia sudah hampir menikah dengan kekasihnya bernama Alan.
Namun Alan tidak ditemukan dimana pun. Apa yang sebenarnya terjadi dengan
Renata? Rahasia apa yang disembunyikan Hosea?
Blurb yang disajikan di novel Bride’s Nightmare ini
sebenarnya sangat menarik dan tentu menjadi salah satu alasan mengapa akhirnya
aku membaca novel ini. Mengundang rasa penasaran dan membuat pembaca ingin
mengetahui duduk permasalahan yang ada. Ekspektasi awal dari diriku untuk buku
ini cukup besar.
Namun, setelah semakin membaca tiap halamannya jujur saja
aku semakin tidak puas dan cenderung bosan. Buku dengan 244 halaman bukanlah
buku yang termasuk tebal dan seharusnya bisa aku habiskan hanya dalam kurun
waktu 2 hari mengingat buku ini sepertinya bisa masuk ke genre Metropop. Tapi
nyatanya aku membutuhkan waktu cukup panjang karena alur ceritanya yang
memburuk.
Pada awalnya novel ini sudah menyampaikan penjabaran cerita
yang baik, kita diajak penasaran dan ikut menguak masa lalu Renata yang
kehilangan ingatannya. Tapi, lama kelamaan jalan ceritanya seperti stuck dan
tidak terlalu berkembang. Semakin menuju akhir cerita malah semakin parah. Ketika
membaca juga justru bingung, dijabarkan pada satu bagian Renata telah ingat
namun ia masih belum bisa mengingat tentang Hosea, okelah mungkin ini adalah
salah satu bagian cerita yang penting untuk dibuat seperti ini. Tapi, ia tetap
lupa dengan teman dekatnya namun bisa membuka butik? Pokoknya pada bagian ini
aku bingung dan merasa ada bagian yang di skip.
Tokoh Renata pada novel ini juga cenderung terlalu kekanak-kanakan
yang jujur saja membuat kesal dan terganggu mengingat seharusnya ia sudah cukup
dewasa. Pencarian jati diri nya juga dirasa kurang karena sepertinya lebih
banyak menggambarkan keinginan Renata saja dan kebingungan atas perasaannya
sendiri. Karakter Hosea juga tidak menonjol padahal termasuk tokoh utama,
terlalu pasif dan tidak terlihat jelas effort yang ingin ia tunjukkan.
Buku ini sebenarnya punya potensi hanya saja sangat disayangkan eksekusi sangat kurang sekali. Baca buku ini seperti terburu-buru, banyak bagian yang tidak masuk akal, loncat-loncat dan tiba-tiba selesai. Sampai bingung harus memberi komentar apa terhadap buku ini. Dengan amat sangat berat hati buku ini akan aku beri rating 2/5. Ini hanya pendapat pribadi dan setiap orang berbeda-beda. Silahkan sharing pendapat kalian kalau sudah membaca buku ini. Selamat membaca 😊
4 Comments
wah kl aku baca buku yg nggak masuk akal atau cenderung loncat2 juga bikin bete.. hhh
ReplyDeleteiyaa bener banget nih, jadi kesel sendiri waktu baca ya...
Deletewah aku ternyata udah lama banget ga baca novel wkkwk.
ReplyDeleteiya mba kalau terkesan kek ga nyambung gitu jadi gemes bacanya hehe (padahal aku sendiri belum tentu bisa bikin cerita menarik wkwk)
Ayok mba mulai baca lagi hehehe banyak banget buku bagus loh sekarang.
DeleteIyaa nih kita gemes banget yang baca... tapi emang sih aku juga belum tentu bisa nulis yang menarik tapi kan gapapa tetep berpendapat apa adanya buat perbaikan yang penting jangan menghina kan? hehehe