Semua review
disini murni pendapat pribadi dan tidak berniat menjelekkan atau mengagungkan
karya orang lain. Setiap orang memiliki selera bacaan masing-masing. Terima
kasih.
Banyu Biru (sumber: ebooks.gramedia.com) |
Judul: Banyu Biru
Penulis: Ayu Dewi
Tanggal Terbit: 7
September 2020
Jumlah Halaman: 332 halaman
ISBN: 9786020642796
Bahasa: Indonesia
Setiap manusia pasti punya kenangan yang begitu berkesan, dan kenangan itu justru didapatkan dari seseorang yang kehadirannya hanya sekelebat saja dalam hidup (hal.263)
BLURB
Setelah memutuskan pindah ke PT T-Nos, Taufik mendapat tugas
lapangan pertama ke Pulau 0017. Karena tidak disambut baik oleh penduduk pulau,
mereka harus kembali ke kapa dengan tergesa-gesa. Misi penjelahan pulau
terpencil hari itu gagal.
Secara tak terduga, pulau tersebut lenyap. Proyek Pulau 0017
pun dihentikan tanpa kejelasan. Taufik teringat gadis kecil berkulit eksotis
dan bermata biru dengan unik di pelipis yang ditemuinya di pesisir pulau. Aura
gadis yang penuh misteri membuatnya ingin melanjutkan proyek itu.
Lalu Taufik bertemu Banyu Biru, anak SMA dengan ciri khas
yang sama dengan gadis di Pulau 0017. Setelah mengetahui Biru satu sekolah
dengan adiknya, ia pun berusaha mendekati dan menemukan jati diri pemuda itu
yang sebenar-benarnya.
Yang tidak diketahuin Taufik, rahasia yang disembunyikan
tentang penduduk pulau tersebut bisa saja mengorbankan banyak nyawa, termasuk
nyawanya sendiri.
BACA JUGA: [REVIEW] MAGYK - ANGIE SAGE
SINOPSIS SINGKAT
Taufik tiba-tiba mendapatkan email tentang recruitment
pekerjaan yang tidak pernah ia apply sama sekali sebelumnya. Namun
perusahaan yang berusaha untuk merekrutnya ini tidak pernah ia dengar namanya
bahkan tidak ada info sama sekali di internet. Tak lama dari itu ia mendapatkan
kiriman paket mengenai perekrutan ini beserta sebuah flashdisk.
Taufik memeriksa flashdisk dan ternyata berisikan profil
tentang perusahaan T-Nos, perusahaan yang berusaha merekrutnya. PT T-Nos adalah
sebuah perusahaan rahasia yang masih bekerja dibawah pemerintahan Indonesia.
Tugas utama mereka adalah mencari pulau-pulau terpencil tak bernama dan
mengeksplorenya. Sebagian besar mereka membantu pulau terpencil ini untuk
mendapat kehidupan yang layak.
Sudah 3 bulan lamanya Taufik akhirnya bekerja di T-Nos, namun
pekerjaan yang ia kerjakan hanyalah administrasi. Ia akhirnya diberi kesempatan
untuk ikut dalam proyek eksplorasi baru untuk pulau 0017. Mereka dibekali
informasi bahwa orang-orang di pulau ini semuanya memiliki mata berwarna biru.
Di hari Taufik akhirnya mendarat di Pulau 0017, ia melihat
seorang gadis kecil dengan mata yang benar-benar biru dan memiliki tanda unik
di pelipisnya. Sialnya, kunjungan mereka tidak diterima dengan baik, mereka
diserang dan terpaksa harus mundur. Beruntungnya mereka sudah melepaskan kamera
pengintai tersembunyi di pulau ini.
Ternyata pulau ini tidak terpencil sama sekali bahkan cukup
modern meskipun tertutup dari dunia luar. Namun, tak lama tiba-tiba mereka
melihat dari kamera bahwa desa yang ada di Pulau 0017 ini hancur berantakan dan
seluruh warga desanya menghilang bak ditelan bumi. Tak ada harapan, proyek ini
dibatalkan tapi Taufik tidak ingin menyerah dengan proyek perdananya dan
bersikeras untuk melanjutkan proyek ini bersama dua orang lainnya.
Dengan keberuntungan, Taufik bertemu dengan seorang anak
laki-laki berumur 17 tahun yang memiliki mata biru dan memiliki tanda unik di
pelipisnya. Sama persis dengan yang ia lihat di Pulau 0017. Anak laki-laki ini
bernama Banyu Biru.
Banyu Biru dijauhi orang-orang karena matanya yang biru
jernih dan tanda unik di pelipisnya. Ia menjalani kehidupan yang sangat
kesepian. Hingga suatu hari, ia berhasil berteman dengan Tasya dan Adimas yang
menerimanya apa adanya. Meskipun ia tau, Tasya ini adik Taufik namun ia menikmati pertemanan mereka.
Semuanya menjadi semakin rumit ketika sekolah Banyu Biru
kedatangan murid baru bernama Audi. Gadis cantik yang juga memiliki mata jernih
seperti Banyu Biru dan tanda unik di pelipisnya.
REVIEW SINGKAT
Untuk menyeimbangi kepusinganku saat membaca Strange the Dreamer, akhirnya aku memutuskan mencari novel lokal yang tidak terlalu tebal
untuk aku baca. Jatuhnya pilihan ke Banyu Biru ini karena blurbnya yang seru
banget menurutku dan jarang aku baca di novel-novel lokal.
Ceritanya yang bisa dibilang fantasi dan sedikit sci-fi ini
memiliki potensi yang besar sih. Di awal aku merasa agak terburu-buru ketika
membaca kisah Taufik di Pulau 0017 ini. Sepertinya memang penulis tidak ingin
membuang banyak waktu di pembukaannya. Lambat laun cerita juga semakin seru
hingga menuju akhir juga. Kemunculan Audi sesungguhnya itu tak terduga sih
bagiku.
Awalnya aku mengira bahwa novel ini akan fokus mengeksplorasi
tentang Pulau 0017 dan keunikan dari para warganya yang memiliki mata biru dan
juga ajaib. Tapi, nyatanya sedikit banget eksplore tentang hal ini. Disini
lebih ke keseharian si Taufik yang pusing dengan penelitiannya tentang Pulau
0017 dan kegalauan Banyu Biru yang selalu merasa sendiri dan dijauhi
teman-temannya.
Aku kurang puas karena keistimewaan si Pulau 0017 ini tidak
digambarkan dengan lebih dramatis lagi. Nanggung sih kalau menurutku. Lalu peniliannya
Taufik tentang Pulau 0017 juga tidak digamblangkan di buku ini, padahal ia yang
sok-sok rahasia aku pikir akan memberikan elemen kejutan tentang penemuannya.
Eh, malah yang lebih banyak dibahas menuju ending itu adalah ‘masalah’ yang
tiba-tiba ikutan nimbrung.
Aku spoiler aja ya! Jadi permasalahannya itu berhubungan dengan
korupsi dan T-Nos, nah kira-kira teman-teman bisa menebak lah ya. Tapi, ntah kenapa
aku membacanya masih merasa tanggung. Seperti diajak berlari lagi ketika sudah
menuju akhir. Aku kurang puas saja dengan informasi yang nanggung-nanggung ini.
Mungkin ini kekurangan karena bukunya singkat ya.
Membaca buku ini tidak tau kenapa mengingatkanku dengan novelnya
Luna Torashyngu yang juga berhubungan dengan perusahaan rahasia dan bentrok
antar pihak. Tidak segreget novelnya Luna sih kalau elemen bentrok-bentroknya
tapi lumayanlah.
Walau gitu aku suka endingnya, secara keseluruhan juga
lumayan sih menurutku. Tidak membuat bosan juga ketika membaca meskipun aku
gregetan banget hahaha. Untuk buku ini aku beri rating 3,5/5 deh.
Apakah teman-teman ada yang udah pernah baca buku ini juga?
Atau ada yang sedang dan berencana untuk baca? Boleh banget ya share-share
cerita kalian.
BACA JUGA: [REVIEW] NOVEL BRIDE'S NIGHTMARE - MONICA PETRA
7 Comments
Ini yang aku tunggu-tunggu, review bacaan dari Kak Tika hihihi. Aku belum baca novel ini sebelumnya, tapi kelihatannya menarik sih konsepnya walaupun isinya ternyata tidak sesuai harapan ya, Kak 😂
ReplyDeleteAku tunggu review buku lainnya! Hihihi
Wahh ada yang nungguin nih, harus makin semangat lagi ngeblognya kalo ditungguin Lia nih haha
DeleteIya sih agak melenceng dari perkiraan tapi tetep rekomended kok.
Ditunggu juga yaaa Lia celotehannya...
Aku kadang sulit memahami novel berbau fantasi, cuma akan aku coba cari bukunya ah. Penasaran
ReplyDeleteKalo baru mau mulai baca fantasi boleh diawali yang ringan2 kayak ini Mba. Baru nanti bertahap ke yang lebih sulit :)
DeletePdahal dr blurb dan ide ceritnya udah keren bgd. Sebuah program rahasia pemerintah untuk mengeksplor pulau2. Sayang ya malah cerita tentang pulaunya ga terlalu di eksplore. Ini salah satu yg membuat aku masih maju mundur buat baca buku lokal dg genre ini . Kurang detail menggambarkan 'dunia' nya.
ReplyDeleteIya Mba... sayang banget emang. Fokusnya bukan kesana, apalagi kayak aku yang pembaca fantasy jadi makin kerasa banget gregetnya baca buku ini.
DeleteIya sih, kayaknya emang jarang ya ada buku lokal dengan genre fantasy gini tuh
nih kalau mama Thessa yang baca review tuh detail dan langsung terbayang ya hihihi.
DeleteKalau saya biasanya cuman meraba-raba kalau memang nggak terlalu lengkap.
Memang buku sering baca buku lagi nih saya :D