Innocence (sumber: hancinema.net) |
Dibandingkan dengan seseorang yang ditikam sampai mati lebih banyak orang terbunuh oleh lidah mereka - Ahn Jung In
Film Innocence ini menjadi salah
satu film Korea yang terkena dampak dari COVID-19. Pihak produksi film terpaksa
memundurkan jadwal tayangnya yang awalnya di bulan Maret menjadi bulan Juni
2020.
Film ini menceritakan pada saat
pemakaman suami dari Hwa Ja, Walikota Choo yang hadir beserta teman-temannya
tiba-tiba muntah dan pingsan setelah minum makgeolli (minuman alcohol dari
beras). Walikota Choo berhasil selamat tapi beberapa temannya meninggal. Dari
bukti yang ditemukan di lokasi menunjukkan bahwa Hwa Ja lah yang meracuni tapi Hwa
Ja mengidap penyakit Alzheimer.
Sementara itu, anak Hwa Ja, Jung
In, bekerja sebagai pengacara di firma besar di Seoul. Dulu ia mengalami
kekerasan dari sang ayah dan memutuskan untuk pergi dari rumah. Sekarang ia
menjadi seorang pengacara sukses dan melihat kasus ibunya dari TV. Ia pun
kembali ke rumahnya dan menyadari bahwa ibunya tak lagi ingat dengan dirinya. Ia
pun berusaha menyelesaikan kasus ini dan yakin bahwa sang ibu tidaklah
bersalah.
BACA JUGA: [REVIEW] FILM KOREA INTRUDER - KETIKA SANG ADIK KEMBALI
Didasarkan kisah nyata
Film ini dibuat berdasarkan kisah
nyata yang terjadi pada tahun 2015. Saat itu, sekelompok wanita tua ditemukan
sakit di sebuah aula desa di Sangju, setelah minum soda yang dicampur dengan
pestisida. Dua orang ditemukan juga tewas akibat kejadian ini. Akhirnya
kepolisian menangkap seorang wanita tua berumu 80 tahun dan menjatuhkan hukuman
penjara seumur hidupnya.
Anak yang berusaha melindungi
Sang Ibu
Seperti di sinopsis singkat
diatas kita tau bahwa Jung In mengalami kekerasan rumah tangga yang dilakukan
oleh sang ayah. Ia sangat membenci ayahnya dan ibunya yang tidak berdaya dan
tidak memberikan dukungan sedikit pun untuk Jung In. Sudah 10 tahun lamanya ia
pergi dari rumah dan tidak pernah berhubungan dengan keluarganya.
Meskkipun disakiti saat masih
muda Jung In tetap berusaha mencari kebenaran dibalik kasus yang terjadi di
rumahnya. Jung In rela meninggalkan kasus penting di Seoul demi menyelamatkan
sang ibu dari ketidakadilan yang diterima.
Usaha untuk menutupi kasus
Bukan usaha yang mudah bagi Jung
In karena ada banyak orang yang menghalang-halangi usahanya. Ia dan adiknya diserang
oleh orang-orang yang membenci mereka. Para pendukung walikota yang sangat kuat
mampu menyusup di seluruh bagian instasi dan menutup-nutupi penyelidikan yang
dilakukan oleh Jung In.
Beruntungnya Jung In memiliki
teman sekolah yang telah menjadi polisi dan bersedia untuk membantu Jung In mencari
kebenaran apa yang terjadi. Semuanya semakin sulit karena Ibunya memiliki
Alzheimer dan tidak bisa mengingat apa yang terjadi dengan benar. Ia hanya berusaha untuk melindungi
anak laki-lakinya sehingga mudah untuk diancam dengan menggunakan anak laki-lakinya.
Jung Soo, adik dari Jung In ini
juga memiliki penyakit autis. Ia kurang paham dengan apa yan terjadi. Membuat
Jung In semakin sulit untuk menggali informasi dari adiknya. Apalagi adiknya
mudah untuk dimanipulasi sehingga pihak-pihak jahat banyak yang mendekatinya
untuk mendapatkan informasi apa saja yang bisa menjatuhkan Hwa Ja.
Siap-siap Plot Twist
Menuju akhir dari cerita, setelah
putus asa dengan segala penyelidikan yang dilakukan. Jung In pun bertemu lagi
dengan sang Ibu yang sudah melupakannya. Ia yang frustasi dengan keadaannya
tidak mampu menemukan titik terang. Tapi, percakapan dengan Ibunya di penjara
membuat ia mendapat sedikit pencerahan atas apa yang harus ia lakukan. Dan ya
siap-siap saja ya dengan plot twist-nya.
Review Singkat
Nah, menurutku sendiri film ini
sebenarnya lumayan karena mengangkat kisah anak yang harus mencari kebenaran
tentang ibunya. Hanya saja aku merasakan kebosanan ketika menonton film ini. Aku
kurang bisa merasakan ketegangan ataupun yang ingin disampaikan oleh film ini.
Dalam penyelidikannya juga kurang greget seperti beberapa film yang berbau
investigasi juga.
Padahal, Shin Hye Sun sudah
berakting sangat apik menurutku. Emosinya, frustasi yang ia alami semuanya bisa
terlihat dengan jelas namun alur ceritanya yang kurasa masih kurang ditampilkan
dengan apik. Menuju akhir memang cerita ini semakin membaik dan aku rasa ditutup
juga dengan baik terlepas apapun kebenaran yang sebenarnya terjadi.
Untuk film ini aku berikan rating
3/5 dahulu. Bagi teman-teman yang sudah tonton filmnya boleh banget untuk
berbagi pendapat kalian disini ya 😊
BACA JUGA: [REVIEW] NETFLIX LOST GIRLS: UPAYA TANPA HENTI SANG IBU MENCARI ANAKNYA
19 Comments
Sempet liat sekilas di timeline berita kalau film ini tuh box office di Korea-nya, mungkin karena baru dibuka beres pandemi, meski sekarang lockdown kecil2an lagi.
ReplyDeleteLiat yg maen Hye Sun langsung masukin watchlist, tapi setelah baca ini jadi ga mau ekpektasi tinggi sama penggarapan ceritanya. Tapi menarik ternyata di sana ada keracunan miras oplosan juga.
Iya, waktu awal dikasih trailer film ini juga langsung tertarik, apalagi Shin Hyes Sun sudah dipastiin deh kerennya gimana kalo akting kan.
DeleteMemang sangat disayangkan sekali dengan penggarapannya. Tapi tiap orang berbeda, mungkin yang lain bisa menikmati
Sempet muncul nih film di berandaku, kayaknya seu. Tapi kok habis baca reviewnya kurang greget buat alur ceritanya. Tapi tetep mo nonton sendiri sih ntar, biar bisa ngerasain dan ngasi nilai secara langsung.
ReplyDeleteMakasi buat sharingnya mbak
Iya dong. Harus tetep tonton sendiri karena kan penilaian orang pasti beda-beda yaaa...
DeleteTerima kasih juga sudah berkunjung :)
Ini ceweknya yang main secret forest kan mbak. Kalau didasarkan dari kisah nyata biasanya lebih menarik, tapi emang kalau film yang genrenya ada investigasi gini harus bener-bener bikin penonton terkejut. Jadi inget secret forest. Genre investigasi gini bagusnya dibikin drama, kalau menurut saya😁
ReplyDeleteIya mba ada di Secret Forest juga. Bener biasanya sih kalau dari kisah nyata udah pasti seru banget makanya aku juga tertarik, tapi ternyata masih agak kurang dalam penyampaiannya.
DeleteIya, kalau drama jadinya lebih lengkap soalnya ya Mba
Film korea tuh rata² bagus yah, kak.
ReplyDeleteTapi baru tau kalo film ini adopsi dri kisah nyata :( beuh ribet yah ternyta di sana juga. Nggak cuma di negara kita hihi
Iya bener banget, kualitas film Korea emang ga perlu diragukan lagi sih.
DeleteHahaha iya kayakya sih negara-negara lain juga sama ribetnya kayak negara kita
Dan drakor itu emang bikin candu. Betah nonton berulang😫😆🤣
DeleteKwkkww, di mana² smaak. Hanya mereka pandai menutupi dg kelebihan😄beda dg kita kayaknya😂
bener banget.... kalo udah drakor mah udah ga ada duanyaaa haha
Delete🤣🤣Lupa mandi, lupa makan. Yang penting happy, terus update cerita ke temen😆😆
DeleteBeneeer bangettt, kalo udah kecantol di suatu drama susah buat stop emang
DeleteKwkwkww godaan banget buat produktf hal lain
DeleteMeskk tahun ini jarang nonton film, sekali-dua kali masih bisa jika memang sangat membuat saya tertarik. Saya baru saja nonton trailernya dan terlihat menjanjikan.
ReplyDeleteIni bisa ditonton dimana? Apakah tersedia distreaming service?
Memang lumayan kok Kak untuk ditonton.
DeleteKalau di streaming service resmi sih ini belum ada. Harus cari ke penyedia2 drama Korea Kak, biasanya ada juga.
Waahh kisah nyata? jadi pengen nonton dong.
ReplyDeleteSaya pecinta film-film dari kisah nyata :D
Apalagi film Korea, rasanya asyik aja ditonton :D
Iya Mba Rey, ini dari kisah nyata nih.i
DeleteBener banget, film Korea biasanya bagus kalo mengolah cerita dari kisah nyata gini
Halo mba tika, salam kenal terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, saya perhatikan semakin kesini film korea semakin banyak yaa yang membahas tentang gender. terima kasih atas ulasannya, bisa jadi pertimbangan untuk saya menonton dan membahas film ini dari sudut pandang yang lain.
ReplyDeleteTerima kasih kembali ya Mba udah mampir juga.
DeleteIya, sekarang kualitas-kualitas film Korea memang bagus-bagus banget Mba jadi banyak variasi tontonan.
Wah, ditunggu nih Mba ulasan versi Mba :)