Semua review disini murni pendapat pribadi dan tidak berniat menjelekkan atau mengagungkan karya orang lain. Setiap orang memiliki selera bacaan masing-masing. Terima kasih.
Judul: The Trials of
Morrigan Crow (Nevermoor #1)
Penulis: Jessica Townsend
Tanggal Terbit: 2017
Jumlah Halaman: 464 halaman
ISBN: 9786023853671
Bahasa: Indonesia (asli Inggris)
BLURB
Morrigan Crow tahu dia akan mati saat berulang tahun ke-12,
tepat pada saat Eventide. Seperti halnya anakn-anak lain yang lahir pada tahun
yang sama, dia dituduh sebagai penyebab semua kesialan di kotany, dari
kematian, cuaca buruk, kekalahan dalam lomba, sampai makanan basi. Namun, siapa
sangka Eventide tiba satu tahun lebih cepat? Dan siapa sangka pula, bukannya
maut, malah Jupiter North yang menjemputnya, membawa Morrigan kabur ke kota rahasia,
Nevermoor.
Sejenak, Morrigan merasa aman. Namun, itu hanya sementara,
karena tantangan lainnya telah menanti. Sebagai penduduk illegal, satu-satunya
cara bagi Morrigan untuk tetap tinggal adalah menjadi anggota Wundrous Society.
Hanya sembilan anak yang akan diterima di akademi bergengsi bagi anak-anak
berbakat itu, jadi bagaimana mungkin Morrigan bersaing dengan ratusan anak
hebat lainnya saat dia sendiri bahkan tidak mengetahui kemampuan yang dia
miliki? Morrigan hanya ingin terlepas dari kutukan Eventide. Dia hanya menginginkan
tempat yang bisa disebutnya rumah, orang-orang yang bisa dianggapnya sahabat
dan keluarga. Begitu sulitkah?
BACA JUGA: [REVIEW] MAGYK - ANGIE SAGE
SINOPSIS SINGKAT
Morrigan Crow menjadi anak yang paling malang. Ayahnya tidak
benar-benar menyayanginya dan ia sudah tidak memiliki Ibu. Kini ia hanya
tinggal dengan ibu tirinya. Semua kerugian yang terjadi di kotanya harus
dibayarkan ganti ruginya oleh sang ayah setiap bulan. Padahal Morrigan yakin
bahwa ia tidak melakukan apapun yang menyebabkan kerugian itu. Apalagi ia harus
menghadapi Eventide yang juga akan merenggut nyawanya.
Eventide yang tiba setahun lebih cepat, yang artinya waktu
kematian Morrigan sudah dekat. Mereka sekeluarga “merayakan” perpisahan untuk
Morrigan. Di hari itu juga, Morrigan mendapatkan surat aneh yang ingin
me-rekrut dirinya menjadi seorang penerus. Merasa tidak mungkin terjadi karena
ia sudah tidak akan hidup ke-esokan harinya, Morrigan tetap menyetujui surat
itu namun langsung ia buang.
Pada saat makan “perpisahan” tiba-tiba Jupiter North muncul
di pintu rumahnya dan menjemput Morrigan untuk dibawa ke Nevermoor. Tapi,
ternyata tidak hanya North yang muncul melainkan ada juga Asap dan Bayangan
Pemburu, mereka inilah yang ingin merenggut nyawa Morrigan. Melalui jalan yang
panjang bersama North akhirnya Morrigan berhasil mencapai Nevermoor.
Belum selesai disini, Morrigan harus mengamankan posisinya di
Nevermoor sebagai anggota dari Wundrous Society, dimana North juga menjadi
anggota sekaligus pengayom Morrigan. Ada 5 tahapan test yang harus dilalui
Morrigan. Morrigan yang bukan dari Nevermoor tentu kesulitannya menjadi
berlipat-lipat.
Semua ujian yang ada tidak bisa dijawab dengan menggunakan
nalar, harus ada kecerdikan di dalamnya. Pertama adalah Ujian Buku
terdiri dari ujian tertulis dan juga wawancara. Uniknya di ujian tertulis akan
langsung ketahuan siapa yang gagal. Lalu ada Ujian Berburu, dimana para
peserta harus mencari target yang ditentukan. Ujian Seram, ujian yang
tak terduga dan harus melawan ketakutan dirinya sendiri dan terakhir Ujian
Unjuk Diri. Ujian ini menjadi ujian yang paling mengkhawatirkan bagi
Morrigan karena ia merasa tidak memiliki kelebihan apapun dan hanya North yang
tau kelebihan apa yang dimiliki Morrigan.
Tidak hanya memusingkan tentang ujian ini, Nevermoor ternyata
kembali di terror oleh seorang Wundersmith. Seorang penjahat yang keji
yang pernah melakukan pembantaian di Nevermoor. Kini ia sudah diusir dari
Nevermoor dan tidak akan bisa masuk lagi ke Nevermoor karena dihalau oleh
pelindung ajaib yang dimiliki Nevermoor.
Namun, akhir-akhir ini ada banyak kecelakaan aneh yang
terjadi dan banyak yang mengira bahwa ini ulah si Wundersmith. Siapa
yang menyangka ternyata Wundersmith ini adalah orang yang sama yang juga
ingin me-rekrut Morrigan sebagai penerusnya dan secara sembunyi-sembunyi
menemui Morrigan.
REVIEW SINGKAT
Salah satu kesalahan yang aku lakukan sebelum membaca buku
ini adalah membaca review dan “termakan” review. Biasanya aku memang suka
membaca review-review di goodreads dulu sebelum membaca suatu buku untuk
memutuskan TBR mana dulu yang harus aku selesaikan. Sayangnya ada banyak sekali
yang membawa-bawa Harry Potter dan membandingkannya dengan buku ini. Oleh
karena itu, tanpa sadar saja aku pun ikut membandingkan tiap adegan yang ada
dengan Harry Potter dan sebenarnya itu tidak boleh.
Untuk jalan cerita sendiri sudah tidak perlu diragukan lagi
aku bakalan sesuka ini sama series Nevermoor! Sudah pasti seru dan juga
menegangkan menurutku. Serunya karena setiap ujian yang ditampilkan itu unik
banget, tidak terprediksi dan Morrigan itu pinter banget! Karena baru buku
pertama jadi tentu masih menyimpang banyak tanda tanya mengenai segala
sesuatunya, tidak semua terjawab disini tapi aku tetap suka sekali alur yang
dibawakan. Menegangkan karena aku penasaran tentang bagaimana lagi cara Morrigan
untuk bisa berhasil di ujian agar ia bisa tetap berada di Nevermoor.
Tokoh-tokohnya juga aku merasa sangat nyaman bacanya.
Morrigan yang memiliki kepercayaan diri rendah tapi selama ujian ia menunjukkan
hasil yang memuaskan. Aku jadi suka banget sama Morrigan. Hubungan North dan
Morrigan yang layaknya ayah dan anak juga aku favorit-in banget! Meskipun kesel
juga sama North yang banyak banget rahasia tapi Morrigan gak tau apa-apa. Tapi
sejujurnya aku agak sulit untuk membayangkan dunia fantasi yang dibawakan oleh
Jessica ini. Sepertinya penggambaran dunia-nya kurang detil atau akunya yang
memang tidak sampai imajinasinya. Yah, salah satu kekurangan high fantasy memang,
sulit untuk membayangkan dunia yang dibangun oleh si penulis.
Berhubungan dengan Harry Potter, aku kurang bisa merasakan “dunia
magical” di buku ini jika dibandingkan dengan Harry Potter. Mungkin karena
memang pada dasarnya dunia Nevermoor ini bukanlah dunia para penyihir tapi lebih
ke dunia ajaib dengan segala makhluk ajaibnya, makanya sangat beda dengan Harry
Potter yang 85% terdiri dari penyihir. Ini yang aku bilang diawal, salah
ekspektasi karena aku berpikir juga akan berhubungan dengan penyihir-penyihir. Padahal
kalau dipikir-pikir magical kan tidak harus berhubungan dengan penyihir
ya hmm…
Lalu secara tak sadar aku juga selalu membandingkan apa-apa
yang terjadi dengan Harry Potter. Misalnya aku membayangkan Wundersmith adalah
Voldemort lalu Morrigan sendiri adalah Harry Potter dan North sebagai
Dumbledore. Pada nyatanya semuanya berbeda dan ntah aku merasa bersalah aja
membandingkan keduanya. Daripada mengatakan bahwa buku ini menjadi the next Harry
Potter atau buku ini mengancam Harry Potter (karena ada lho yang bilang gini).
Aku lebih suka mengatakan bahwa jika kalian menyukai buku Harry Potter maka
buku ini sudah pasti akan kalian sukai!
Untuk buku pertama ini akan aku beri rating 4/5 karena pada
beberapa bagian aku kurang menangkap tapi secara keseluruhan ini bagus banget! Para
pecinta fantasy wajib banget untuk baca ini juga. Buku ini kabarnya akan ada 9
buku series yang awalnya ada 6 buku, jadi harap bersabar jika ingin mengikuti
buku ini. Sampai 2020, sudah ada 3 buku yang terbit dengan buku ke-3 baru saja
terbit di tahun ini dan menurut Mizan versi terjemahannya akan hadir di 2021!
Jadi apakah teman-teman ada yang udah pernah baca buku ini juga? Atau ada yang sedang dan berencana untuk baca? Boleh banget ya share-share cerita kalian 😊
BACA JUGA: [REVIEW] ULYSSES MOORE THE SERIES
12 Comments
Wuaa baru 3 buku yaa? Salah satu yg bikin penasaran pas baca series itu klo buku selanjutnya blm terbit2 😅
ReplyDeleteBuku ini udah masuk TBR aku agak lama, tp masih maju mundur mau beli. Mengingat TBR masih menggunung 😂😂 Apalagi aku suka bgd sama fantasi yg ke tempat2 beda dg yg kita punya seperti Nevermoor..
Iya Mba Thessa... aku juga awalnya pikir cuma 3 buku eh taunya baru 3 buku hahaha
DeleteIya nih TBR nya makin menggunung aja jadinyaaa 😔
Berhubung aku belum pernah baca Harpot (tolong jangan musuhi aku wkwkw), mungkin aku tidak akan bias saat membaca Nevermoor ini 🙈
ReplyDeleteSerinya masih panjang sekali perjalanannya ya! Berarti bisa sekitar 6 tahun lagi selesainya, itupun kalau 1 tahun keluar 1 buku wkwkw
TBRku juga menggunung ditambah racun-racun baru dari Kak Tika 🤣
Untungnya Nevermoor ini ada di iPusnas! Lumayan bisa baca gratis 🤭. Aku masukan TBR listku ahh~
Terima kasih selalu atas racunnya Kak Tika 😍
Hahahaha gapapa kok Lia, never too old for Harry Potter kok!
DeleteWah panjang banget ini, bisa lebih dari 6 tahun malahan kayaknya wkwkwk
Hihihi kita saling meracuni buku-buku terus yaa sampe akhirnya TBR kita sama2 menggunung.
Ah iya, ini ada ya di Ipusnas, bener jadi bisa pinjem kapanpun deh
Makasih udah selalu berkunjung juga Lia~
Waaaah, belum kelar bukunya ya mba Tika, kalau pecinta garis keras pasti akan harap-harap cemas menunggu kelanjutan bukunya di tahun-tahun mendatang :))
ReplyDeleteSaya pribadi nggak baca buku HarPot secara komplit alias cuma 1 yang pernah saya baca, yang ada judul Azkabannya, lupa buku ke berapa hahahaha. Itupun baru selesai setelah 3 bulan hasil pinjam teman. Jadi kalau buku ini setipe sama HarPot which is membahas sesuatu berjenis fantasi, kemungkinan besar saya akan kesulitan bacanya karena daya imajinasi saya kurang untuk hal-hal magic :"""D
Semoga Nevermoor ini bisa sukses dan difilmkan ya, mba (atau sudah?) :3
Iya nih Mba Eno.... buat nunggu terbit buku selanjutnya ini nih yang bikin harap2 cemas hahaha
ReplyDeleteEmang sih bagi yang ga biasa baca buku fantasi bakal ngerasa berat baca buku2 fantasi dan emang lebih enak nonton langsung ya Mba.
Waaaah aku juga harap bakal di film in nih hihihi
ada review film venom 2 tidak mba, review dong mba, saya penasaran nih, he-he
ReplyDeletewaaaah aku juga belom nonton nih... nanti kalo udah sempet tonton pasti bakal di review disini kok :)
Deletesudah lama enggak pernah baca buku...
ReplyDeleteWaaaah ayo dong mulai baca buku lagi :)
DeleteJujur, saya juga termakan oleh review singkat di cover buku yang membawa nama Harry Potter.
ReplyDeleteBaru baca 1/2 buku, tapi sudah kehilangan minat. Buku ini tidak bisa menggambarkan imajinasi fantasi saya.
Mungkin selera saya yang terlalu tinggi? Atau faktor usia yang sudah di kepala 3?
Menurut saya ada kalanya faktor usia memang berpengaruh, karena saya juga jujur kadang sudah malas kalau membaca tokoh yang masih terlalu mudah gitu atau masih di sekolah mungkin memang sudah bukan tujuan pasarnya. Apalagi buku ini memang sasarannya itu middle grade, kalo terbiasa baca adult / high fantasy pasti akan merasa tidak terlalu puas dengan buku yang masih middle grade
Delete