[REVIEW] NOVEL JOSH AND HAZEL'S GUIDE TO NOT DATING - CHRISTINA LAUREN

Semua review disini murni pendapat pribadi dan tidak berniat menjelekkan atau mengagungkan karya orang lain. Setiap orang memiliki selera bacaan masing-masing. Terima kasih.

sumber: Goodreads

Judul: Josh and Hazel’s Guide to Not Dating

Penulis: Christina Lauren

Tanggal Terbit: 4 September 2018

Jumlah Halaman: 320 halaman

ASIN: B07CL8YSK1

Bahasa: Inggris


BLURB

Hazel Camille Bradford tau bahwa ia bukan lah orang yang mudah – dan sejujurnya sebagian besar pria kurang suka dengan tantangan. Jika sekumpulan hewan peliharaannya dan sensasi ke-absurd-annya tidak membuat pria-pria ini lari, kemampuan dirinya untuk mem-filter omongannya berarti dia akan mengucapkan hal yang salah di waktu yang tidak tepat. Hazel sebenarnya adalah orang baik yang mencari kesenangan.

Josh Im telah mengenal Hazel sejak kuliah, dimana keceriannya sudah terbukti tidak cocok dengan dirinya. Dari malam pertama mereka bertemu – ketika Hazel muntah di sepatunya – hingga saat Hazel mengirimkan email yang tak bisa dipahami saat ia sedang tidak sadar, Josh selalu berpikir bahwa Hazel lebih seperti tontonan dibandingkan teman. Tapi sekarang, 10 tahun mendatang, setelah pacarnya yang berselingkuh mengubah hidupnya menjadi terbalik, berteman dengan Hazel bagaikan menghirup udara yang segar.

Bukannya Josh dan Hazel berkencan. Setidaknya bukan satu sama lain. Karena dengan saling mengatur double blind date artinya tidak ada apapun diantara mereka bukan?

BACA JUGA: [REVIEW] NOVEL FRANKLY IN LOVE - DAVID YOON


SINOPSIS (mungkin ini spoiler)

Sejak pertama Hazel melihat Josh Im di bangku kuliah ia tau kalau ia menyukai Josh. Tapi, ia harus mengubur rasa sukanya itu karena sikapnya yang memalukan yang selalu saja ia tunjukkan depan Josh. Hingga ia selesai kuliah dan tak lagi melihat Josh ia hanya memutuskan bahwa Josh hanya akan menjadi Mr. Perfect-nya saja.

Hingga suatu hari, Hazel yang diundang ke pesta di rumah Emily, sahabatnya, ia bertemu lagi dengan Josh. Hazel akan menjadi guru di sekolah yang sama dengan Emily dan suaminya, Dave. Tanpa disangka ternyata ia bertemu dengan Josh di pesta itu yang tak lain dan tak bukan adalah kakak dari Emily. Karena menggunakan nama keluarga yang berbeda, Hazel tidak sadar bahwa Josh dan Emily bersaudara.

Josh sama sekali belum berubah dan Hazel pun tetap menjadi Hazel yang “berisik”. Tak pernah ia sangka bahwa ia akan berurusan lagi dengan Josh setelah pesat Emily hingga kecelakaan besar terjadi di apartemennya. Apartemennya banjir karena kerusakan pipa dan ia harus mencari tempat bernaung untuk dirinya dan hewan peliharaannya selama beberapa minggu. Dengan usulan Emily, Hazel diminta untuk tinggal di rumah Josh yang kebetulan Josh akan pergi selama beberapa minggu untuk menemui pacarnya di LA.

Hanya 2 hari yang dibutuhkan Hazel untuk tenang di rumah Josh karena Josh telah pulang dengan berita buruk. Ia mendapati bahwa pacarnya yang dikencaninya selama 2 tahun ini telah selingkuh dengan laki-laki bahkan sejak pacarnya belum pindah ke LA. Melihat Josh yang hancur dan tak berkutik di dalam rumah saja akhirnya ia mengajak Josh untuk bersenang-senang ala Hazel.

Bertemu dan berinteraksi setiap hari satu sama lain akhirnya membuat Josh dan Hazel sangat akrab, bahkan Hazel menyebut dirinya sebagai sahabat dari Josh Im. Josh juga telah terbiasa dengan perilaku Hazel yang terkadang sangat aneh. Suatu hari muncul ide bagi mereka untuk melakukan double blind date, dimana masing-masing mereka akan membawa teman dan diperkenalkan dengan satu sama lain.

Josh yang awalnya tidak menyukai hal ini lama-lama menikmati rutinitas mereka untuk melakukan double blind date. Tapi, tujuannya bukan lah untuk mencari date-nya melainkan untuk bersenang-senang dan menghabiskan waktu bersama Hazel.  Apakah tujuannya untuk berteman dengan Hazel perlahan berubah?


REVIEW

Setelah membaca ini aku jadi semakin yakin bahwa aku paling suka friends to lovers trope. Mungkin banyak yang suka itu enemies to lovers karena lebih gregetan aja pasti lihat main couple-nya yang berselisih terus dan ujung-ujungnya saling suka. Tapi, aku malah suka melihat keakraban para teman ini dan keraguan yang muncul karena ada cinta terselip di persahabatan mereka.

Nah, buku ini juga berawal dari itu. Meskipun Hazel dan Josh sudah kenal sejak kuliah tapi mereka benar-benar baru bisa dibilang sebagai sahabat setelah bertemu lagi 10 tahun kemudian. Persahabatan mereka juga bisa dibilang unik banget karena Hazel yang gak bisa diem dan rame banget sedangkan Josh bener-bener cowok yang diem dan tenang gitu, persahabatan dengan sifat yang bertolak belakang tapi saling melengkapi.

Hazel sendiri orangnya unik banget. Beneran ceplas ceplos dan kayak gak ada urat malunya gitu. Kayaknya temenan sama Hazel sih bakal rame banget karena dia bisa nyambung dengan banyak orang. Sayangnya gini-gini Hazel juga menyimpan insecure-nya sendiri. Ia sudah tersakiti berkali-kali oleh laki-laki hanya karena sifatnya yang eksentrik. Hazel jadi tidak percaya diri kalau sudah berhubungan dengan cinta, dia sudah terlalu sering mendengar pernyataan malu dari pasangannya. Oleh karena itu dengan Josh dia cuma ingin puas bisa ada di samping laki-laki itu. Pas baca insecure­-nya Hazel tuh jadi makin kebuka aja kalo orang yang paling bahagia pun kadang cuma menutupi sedihnya. Cry with Hazel 😭

Untuk alurnya seperti yang aku sebutkan diawal, tipikalnya memang akan mengangkat dilemma kedua sahabat yang saling jatuh cinta tapi takut mengakui karena gak mau kehilangan satu sama lain. Kayaknya sih ini udah banyak defaultnya ya untuk jenis cerita romance friends to lovers. Tapi, aku suka banget disini ada double blind date yang mereka berdua lakuin tapi selalu berujung zonk. Lucu aja ngeliat ada-ada aja temen yang mereka bawa.

Kisahnya ringan dan mengalir banget. Bacanya jadi gak kerasa banget apalagi buku ini gak tebel-tebel amat bisa diselesain dalam sehari kalo emang lagi kosong. Apakah ini slow burn? Bisa dibilang gitu tapi karena kita bisa menyaksikan keakraban Hazel dan Josh, buat yang gak sabaran dengan romance-nya pasti tetep bakal seneng-seneng aja buat baca.

Aku kasih rating 4/5 ⭐ untuk buku ini. Cocok buat yang lagi nyari buku romance menggemaskan antara tokohnya. Tetep ada konflik juga jadi gak akan terasa flat kok!

BACA JUGA: [REVIEW] NOVEL THE UNHONEYMOONERS - CHRISTINA LAUREN

Post a Comment

6 Comments

  1. Kak Tikaa, aku kemarin baru aja selesai baca The Unhoneymooners karena racun Kakak dan aku suka dong sampai baper beberapa jam wkwkwk. Lalu, aku jadi tertarik untuk baca ini karena aku suka writing stylenya Christina Lauren 🙈 Sip masuk TBR wkwk
    Karena aku jarang baca romance, aku belum tahu nih masuk troops apa 🤣 tapi aku hampir selalu berharap kalau novel romance yang aku baca tuh happy ending 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. The Unhoneymooners emang bagus sih dan kocak banget hahaha. Aku juga baca ini karena suka writing stylesnya Christina Lauren di The Unhoneymooners dan suka lagi dong dengan bukunya, kayaknya bakal nyari bukunya lagi nih hahaha

      Sama Li, aku juga kalo romance maunya bahagia aja jangan sedih-sedih gitu endingnya wkwkwk

      Delete
    2. Setujuu! The Unhoneymooners bagus dan experience yang menyenangkan untukku membaca buku ini. Ada gemes-gemesnya pula gitu 🤣. Ayo habis ini baca Twice in Bluemoon, Kak Tika 🙈

      Iya kan!! Kalau endingnya sedih tuh kayak..akkk pokoknya sakit hati banget 🤣. Btw, Kak Tika sudah baca Evelyn Hugo atau Malibu Rising? Aku baru selesai baca Malibu Rising dan ini buagus banget!! Lebih tentang family gitu sih ceritanyaaa.

      Delete
    3. Twice in Bluemoon itu Chirstina Lauren juga ya? Otw kepo dulu nih

      Aaaah belom baca 2 buku itu Li... tapi udah ada di TBR sih. Malibu Rising rame banget ya yang ngomongin kayaknya emang bagus deh, aku mau cari bukunya dulu deh hahahaha

      Delete
  2. Uuuuuu aku juga suka banget sama friends to lovers trope! Karena menurut aku pribadi nih ya, ini tuh paling realistis dan sesuai sama apa yang akan aku inginkan di dunia nyata. Tapi ada juga satu trope lagi yang aku suka, yaitu forced proximity dan kayanya buku ini agak masuk forced proximity kan ya, karena mereka terpaksa tinggal bareng? Menurutku kalo terpaksa dekat gitu ceritanya akan cepat jalan dan kalo chemistry-nya dapet akan seru aja dibacanya.

    Kenapa deh ya aku belum baca buku ini? Padahal aku udah baca novel Christina Lauren lebih dari satu wkwk. Pasti masuk TBR deh habis ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tos Mba sama-sama penyuka friends to lovers! wkwkwk tapi kayaknya forced proximity trope juga seru buat diikutin ya karena mereka harus bareng-bareng terus dan iya mba kalo dipikir2 sih mereka bisa banget nih masuk forced proximity trope karena beneran terpaksa tinggal bareng awalnya.

      Ayokk Mba baca kalo gitu! Aku juga mau coba baca-baca tulisan Christina Lauren yang lain nih

      Delete