[REVIEW] NOVEL RUMAH LEBAH - RUWI MEITA

 Semua review disini murni pendapat pribadi dan tidak berniat menjelekkan atau mengagungkan karya orang lain. Setiap orang memiliki selera bacaan masing-masing. Terima kasih.

sumber: Goodreads

Judul: Rumah Lebah

Penulis: Ruwi Meita

Tanggal Terbit: 1 January 2008 (1st published)

Jumlah Halaman: 284 halaman

ISBN: 9786232164840

Bahasa: Indonesia

SINOPSIS

Mala, gadis kecil berusia enam tahun yang terobsesi dengan ensiklopedia. Dia hanya membaca buku ensiklopedia dan selalu mengurutkan buku satu sampai buku terakhir dari sisi kiri ke sisi kanan. Dia juga tertarik dengan beruang. Di rumah, Mala hanya tinggal bersama orangtuanya, tetapi dia selalu membicarakan enam orang asing yang hidup bersama di dalam rumahnya. Dia selalu takut pada Satira, bersahabat dekat dengan Wilis, berbicara dengan Tante Ana yang suka berdandan, belajar bahasa Spanyol dengan Abuela, dan si Kembar yang hanya bisa mendengar, melihat dan mencatat.

REVIEW

Salah satu buku yang aku targetkan untuk segera aku baca di tahun ini. Rumah Lebah, buku thriller yang banyak disukain banyak orang. Harusnya aku ikutin buku ini di reading challenge-nya Lia dan mba Jane bulan lalu. Sayangnya aku baru aja selesai baca buku ini sekarang jadi gak sempat untuk ikutan.

Buku ini tuh bisa dibilang enggak terlalu tebal ya, gak sampe 300 halaman yang buat buku ini tuh punya pace yang pas. Gak terlalu mengulur-ulur banyak cerita dan tepat sasaran banget. Semua diceritakan dengan porsi yang pas.

Awalnya memang aku mengira bahwa 6 orang yang sering disebut Mala itu adalah teman bayangannya, yang membuat aku jadi ketakutan untuk baca di malam hari karena aku kayak membayangkan sosok itu nyata. Tapi lama-lama aku curiga kalau 6 orang ini adalah sosok nyata yang memang ada dan tebakanku ternyata benar sesuai dengan plot twist di cerita ini. Meskipun tertebak tapi masih ada misteri-misteri lain seperti kasus pembunuhan si wartawan Deni yang aku benar-benar salah tebak dan juga sikap Mala. Jujur aku masih bingung dengan nama-nama beruang itu, aku merasa beruang-beruang itu ada misterinya sendiri tapi sayangnya gak terkuak disini.

Sosok Mala juga ternyata mengerikan ya untukku. Mala yang emang digambarkan pintar banget dan paling paham dengan sosok-sosok ini ternyata punya misi sendiri yang bikin aku merinding bacanya. Apalagi Mala kan masih kecil tapi udah bisa memikirkan rencana sedemikian rupa.

Aku juga suka banget dengan analogi Rumah Lebah yang dipake disini, puas banget waktu tau apa arti dari Rumah Lebah itu. Dan aku senang dari buku ini jadi tau orang-orang dengan kondisi spesial ini tuh seperti apa yang mereka alami. Aku sudah pernah melihat beberapa film tapi tidak benar-benar memperhatikan apa yang mereka alami. Ternyata serem juga ya kalo ada kondisi seperti ini. Meskipun penyebab dari kondisi spesial ini tidak terlalu di eksplore tapi kita sebagai pembaca bisa sih membayangkan apa penyebabnya akibat petunjuk yang ditinggalkan oleh penulis.

Kalau membahas ending aku bingung harus puas atau tidak. Disatu sisi kita melihat apa yang terjadi dengan para tokohnya, kita juga tau siapa pembunuh Deni itu tapi kita tidak diberi tau apakah benar-benar terungkap dan apa yang terjadi dengan si pelaku itu ketauan atau tidak sama polisi. Tiba-tiba kita malah dikenalkan dengan tokoh baru yang sepertinya sih punya peranan pentingnya sendiri di hidup Mala. Sepertinya memang buku thriller yang tema seperti ini suka menggantung endingnya.

Tapi kalau ditanya puas atau tidak sih tentu aku akan jawab puas. Aku suka bukunya yang to the point dan ceritanya yang kompleks tapi gak membingungkan ketika sudah diungkapkan semuanya. Aku kasih buku ini rate 4/5 ! Aku rekomendasiin banget untuk yang belom baca buku thriller lokal satu ini.

BACA JUGA: [REVIEW] NOVEL KATARSIS - ANASTASIA AEMILIA

Post a Comment

2 Comments

  1. Mba Tikaaa aku udah ngantre buku ini di iPusnas tapi gak dapet-dapet. :)))
    Ternyata bukunya udah lama juga ya terbit pertama kalinya, kirain ini buku baru lho.
    Untung aja di Storytel ada, jadi rencananya aku mau dengerin audiobook-nya, semoga suara naratornya nggak bikin merinding pas bacain novelnya. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya karena emang buku ini tuh populer banget Mba makanya susah didapetin...
      Iya, yang cover kuning ini tuh untuk cetakan di tahun 2019 kalo gak salah, wahh kayaknya sih makin greget tuh kalo sambil denger audiobook nya

      Delete