Semua review
disini murni pendapat pribadi dan tidak berniat menjelekkan atau mengagungkan
karya orang lain. Setiap orang memiliki selera bacaan masing-masing. Terima
kasih.
The Case We Met (sumber: gramedia)
Judul: The Case We
Met
Penulis: Flazia
Tanggal Terbit: 29
Maret 2020
Jumlah Halaman: 440 halaman
ISBN: 9786020635972
Bahasa: Indonesia
Jatuh cinta itu menakutkan. Kalau sudah terlanjur jatuh, susah bangunnya, susah lupanya. Padahal beberapa keadaan akan memaksa kita untuk segera bangun, untuk segera lupa. Misalnya saja, ketika yang kita cinta ternyata sudah jatuh cinta pada orang lain - Hal. 357
BLURB
Sign in as Redita Harris
From : Ratu Maheswari
Subject : Re: Re: Baca NY Times
Dita, kamu bahkan
masuk berita NY Times karena mendadak ambruk waktu sidang dan orang jadi ngira
kamu mau dibunuh sama lawan kamu—you should take a break, for God’s sake! Jadi,
kenapa juga tiba-tiba kamu ribet ngurusin kasus malapraktik di sini? Kamu bahkan
udah nggak ketemu Natan bertahun-tahun, dan terakhir kali ketemu pun kamu masih
gagap-bisu di depan dia! Masih nanya sebaiknya kamu terima jadi pengacara dia
atau nggak? Kecuali hati kamu akhirnya berhasil beralih, yang jelas ini bukan
keputusan yang bagus, Red.
Sign in as
Natanegara Langit
From : Akbar Zaydan
Subject : Butuh
Propofol?
Nat, someone said that being a good doctor is like being a goalkeeper. No matter how many goals you’ve saved, people will only remember the one you missed. Kematian pasien kali ini jelas bukan salah kamu, dan rumah sakit lagi sibuk cari jalan keluar, jadi kenapa sekarang kamu malah ke New York? Harus dianestesi biar diem, hah? Persetan sama konferensi di Wyndham. Kami tahu kamu nggak akan lari, jadi ayo cepet balik. Dita datang ke rumah sakit pagi ini, cari kamu.
BACA JUGA: [REVIEW] METROPOP: SECOND CHANCE - FLARA DEVIANA
SINOPSIS SINGKAT
Redita Harris adalah
seorang pengacara di New York yang kini sedang sibuk membela keluarga korbannya
yang diduga terkena malapraktik. Ia harus melawan Mark Ashton, seorang dokter
ortopedi terkenal yang telah Dita kenal juga sebelumnya karena Mark pernah
dijadikan saksi ahli dalam kasusnya yang lalu. Mark dituduh sengaja melakukan
kesalahan selama operasi yang menyebabkan pasiennya meninggal. Setelah
ditelusuri ternyata sudah memakan korban sangat banyak. Mark sangat pintar,
ketika selesai melakukan “kegilaannya” ia akan menyelamatkan banyak pasien selanjutnya
baru melakukan “kegilaannya” lagi.
Terlalu fokus dengan
kasus ini membuat Dita lemah secara fisik hingga ambruk setelah persidangan. Ia
ditolong oleh Natan yang kebetulan sedang berada di New York dan berpapasan
dengan Dita sebelumnya. Natan adalah salah satu sahabat dari kakaknya Dita,
Rehan. Ia terkenal sebagai Serigala SMA 1 yang membuat Dita sangat takut
dengannya karena Natan yang termasuk “preman” saat ia sekolah.
Di Indonesia, Natan
mendapatkan surat panggilan dari kejaksaan atas tuntutan Sekar atas malapraktik
yang menyebabkan Baran, suaminya, meninggal dunia. Natan adalah seorang dokter
anestesi dan pada saat operasi Baran, ia adalah dokter anestesi yang
mendampingi operasi. Sialnya, Baran kehilangan nyawanya tepat setelah pembiusan
dan bahkan operasi belum dilaksanakan. Usaha CPR pun gagal mengembalikan detak
jatung Baran dan dinyatakan meninggal. Sekar yang tak terima menuntut Natan
atas hal ini.
Rehan, sahabat Natan
sekaligus kakaknya Dita ini menjadi pengacara yang akan membela Natan. Dita
yang telah kembali ke Indonesia, ingin membalas budinya kepada Natan saat di
New York dan mengajukan diri untuk ikut dalam tim pengacara Natan.
Dita, tak hanya
harus memberanikan diri bersama dengan Natan yang ia takuti. Tapi, ia juga
harus menyiapkan mental untuk bertemu dengan Akbar, sahabat Natan yang lain,
yang Dita sukai semasa sekolah. Apalagi ternyata jaksa penuntut di kasus Natan
ini adalah Adam, orang yang ia batalkan lamarannya.
REVIEW
Sebelum aku masuk ke
review buku ini, aku mau cerita kalau sebelum baca ini kayaknya aku hampir kena
reading slump. Keinginan buat baca itu ada tapi ketika buka buku malah
cepat bosan banget. Beberapa kali nyoba buku baru semuanya berakhir di halaman
20-an dan tak dilanjutkan. Akhirnya aku memutuskan untuk baca buku Metropop aja
untuk mengembalikan mood membacaku dan jatuhlah pilihannya ke buku ini.
The Case We Met ini banyak banget disaranin di Litbase twitter yang aku
follow. Bahkan ada yang minta untuk dijadikan film. Secara logika berarti
cerita yang ada di buku ini bagus sampe diminta untuk dijadiin film kan dan ya
akhirnya buku inilah yang aku coba untuk baca dan aku tak menyesal!
Untuk ukuran sebuah
Metropop, jelas buku ini tebal banget ya 400 lebih halaman, serupa dengan
buku-buku fantasi yang biasa aku baca. Biasanya Metropop yang aku baca itu cuma
punya 200-300 halaman. Cerita yang dibawakan di dalam buku ini pun tidak bisa
dibilang ringan lho!
Pada awalnya, ketika
mencapai halaman 20-an aku lagi-lagi merasa bosan dan tidak ingin melanjutkan. Tapi,
aku merasa malu aja untuk kalah dengan sebuah buku Metropop akhirnya aku cicil
baca di sela-sela waktu senggangku dan aku malah jadi ga bisa berhenti sama
sekali.
Cerita yang diangkat
itu seru banget, seputar kasus malapraktiknya Natan jadi dalam buku ini akan ada banyak sekali istilah-istilah kedokteran. Gak bakalan membingungkan kok,
karena penulis selalu menjelaskannya dan memberikan foot note untuk
mempermudah pembaca paham dengan apa yang sedang dibahas. Secara jujur aku pun tidak
merasa kesulitan sama sekali memahami istilah-istilah aneh yang dibawakan itu.
Sebenarnya, aku
memang sudah beberapa kali mengikuti drama Korea yang berbau medis. Jadi,
ketika ada suatu adegan di novel ini yang menjelaskan keadaan ketika operasi
atau di rumah sakit itu bukan hal yang sulit bagiku secara personal untuk
membayangkannya. Beberapa prosedur bahkan sudah cukup familiar denganku sendiri
jadi ya aku seakan-akan sedang menonton drama Korea ketika membaca novel ini
hahaha. Mungkin ini yang membuatku jadi betah banget membaca novel ini.
Tapi, buat yang
belum terbiasa pun tidak akan kesulitan menurutku. Karena yang ditonjolkan disini
adalah kasusnya Natan jadi kita juga diajak menanti-nanti bagaimana caranya
Natan bisa bebas dari jeratan tuntunan ini karena si Adam, Jaksa Penuntut Umum
ini menyebalkan sekali!
Untuk yang mencari romance-nya
pun tetap ada kok disini. Kisah cinta yang diangkat disini itu menjunjung
tinggi agama Islam banget dan sejujurnya ini buku pertama yang pernah aku baca
kisah cintanya sangat sopan. Redita sangat menjunjung tinggi agamanya dan Natan
yang meskipun mantan “preman” sudah tobat dan perlahan berubah lebih baik.
Selama baca ini adem bangetlah dan yaps bikin senyum-senyum sendiri.
Aku suka sekali
tokoh Redita di novel ini, ia adalah sosok wanita yang mandiri, kerja keras dan
selalu menaati aturan yang ada di agamanya. Ia meletakkan cintanya pada Tuhan dan
jadi sosok yang sholehah banget. Tipikal wanita karier tapi tetap agamanya
nomor satu. Wah, kagum banget lah sama Dita. Bisa banget untuk dijadikan
panutan lho tokoh Dita ini.
Natan dan kekuatan
cinta dalam diamnya juga menjadi bumbu manis di novel ini. Beberapa kali juga
aku dibuat tertawa dengan dialog-dialog kocak di novel ini. Ntah karena memang
lucu atau aku yang udah receh banget, menyeimbangi banget supaya novel ini gak
jadi novel yang berat.
Setelah aku pikirkan
aku tidak bisa menemukan apa yang tidak aku sukai di novel ini. Dari awal
sampai akhir ada aja elemen kejutannya dan aku suka banget! Makanya aku beri
rating 5/5 untuk novel ini! Buat yang lagi pengen baca novel romance
tipis-tipis dengan alur yang ga ngebosenin aku saranin banget buat baca buku
ini lho!
Jadi apakah teman-teman ada yang udah pernah baca buku ini juga? Atau ada yang sedang dan berencana untuk baca? Boleh banget ya share-share cerita kalian 😊
BACA JUGA: [REVIEW] METROPOP: BLUE MORPHO - SEKAR AYU ASMARA
11 Comments
Masuk ke sini dr link yg ada di review goodreads. Waaw, you made my day, tika. Terima kasiih. Saya terhibur sekali baca review kamu. Bahasanya asik. Terima kasih sudah menjadikan TCWM pilihanmu saat terjebak di reading slump :)
ReplyDeleteWaaaah halo Mba Flazia! Terima kasih juga udah berkunjung kesini... suatu kehormatan bisa dikunjungin bahkan di komen langsung sama yang nulis nih 😊
DeleteDengan senang hati :)
DeleteSoal reading slump itu, berarti salah satu mengatasinya dengan membaca buku yang genre-nya berbeda dengan buku yang ingin kita baca yaa? Soalnya aku pun lagi kena si reading slump ini, Mbaa. Entah kenapa nggak kelar-kelar bukunya 😅
ReplyDeleteBtw, aku salfok banget dengan komentar di atas! Whoaaa so excited bisa dibalas oleh sang penulisnya sendiri! 😆
Waktu baca sinopsisnya serasa kayak baca novel terjemahan gitu lho, apalagi setting-nya di luar negeri ya. Meski jumlah halamannya cukup panjang, tapi sepertinya menarik nih untuk dibaca. Karena pada dasarnya aku suka genre Metropop tapi yang ceritanya nggak terlalu cinta-cintaan banget :D
Thank youu Mba Tika udah review novel ini!
Sebenarnya sih kalo reading slump itu baca bacaan yang ringan aja Mba Jane atau re-read buku yang kita suka jadi moodnya udah baik lagi deh, tapi kalo aku sih biasanya cari genre buku yang lebih ringan daripada buku yang bikin slump supaya gak terjebak hehe
Deleteiyaaa nih aku juga seneng banget di komen langsung yang nulis.
Cobain baca Mba Jane, siapa tau bisa selamat dari slump juga abis baca ini, ceritanya menarik banget!
Makasih juga sudah berkunjung ya Mba Jane :)
Wah 400 halaman,, lumayan juga ya untuk novel Metropop.
ReplyDeleteTokoh dalam novel sepertinya juga lumayan banyak dan saling berhubungan yak. Aku kok berasa lagi baca script drakor episode pertama. Wkwkwkwk.
Saya juga kaget waktu mau baca, kok tumben ada Metropop setebal ini hahaha. Tapi sepertinya sih emang diharuskan ya supaya perkembangan karakter dan masalahnya clear.
DeleteIyaaa ini kalo di buat drakor bisa tuh hahaha apalagi udah lumayan banyak banget drama2 yang berbau hukum gini ya Mba
Duh, sama, Mbak Tik. Kalau lagi reading slump, aku juga suka beralih sebentar untuk baca genre novel yang aku suka buat ningkatin mood. Dan genre yang aku suka itu adalah metropop. Hehehe. Maklum, biasanya ceritanya lumayan enteng dan cukup menghibur soalnya.ðŸ¤
ReplyDeleteNgomong-ngomong aku lumayan sering main mata sama novel ini setiap lagi jalan ke Gramedia, Mbak. Tapi selalu maju mundur, mau beli atau nggak. Ternyata bagus juga ya, novelnya. Duh, jadi agak nyesel nih gara-gara sampai sekarang buku ini gak kebeli-beli.😤
Waaah tos nih Mba Roem kalo sama hehehe. Aku juga suka pelarian ke Metropop karena kadang relate ke kehidupan dan gak terlalu mikir novelnya.
DeleteWah kalo ada waktu boleh banget buat cobain baca ini Mba!
Mba Tika kalau reading slump berarti baca buku genre yg lebih ringan kaya metropop ya Mba? Kalau aku, biasanya nyoba baca buku illustrated atau kumpulan cerpen..
ReplyDeleteMbaa serius dikasi bintang lima? Wuaaa aku jd penasaran bacanya. Ntar mau langsung nyari di Gramedia Digital ah. Hehehe.. Apalagi aku lg suka metropop dg latar pekerjaan yang berbeda dan diceritakan detail. Aku belum pernh nih baca yang tokohnya adalah penngacara.
Makasi review dan rekomendasinya ya Mba Tika ^^
Iya Mba, kayaknya lebih ringan aja untuk dicerna kalo novel Metropop. Wah aku malahan belom pernah nyoba tuh baca buku yang illustrated kayaknya nanti boleh aku coba nih kalo terjadi reading slump lagi hehehe
DeleteIya Mba, aku kasih rating 5 karena menurutku ceritanya beda dari Metropop lain dan seru aja buat diikutin hehehe
Makasih juga udah berkunjung Mba Thessa :)