[REVIEW] NOVEL THE PERFECT MATCH - IKA VIHARA

Semua review disini murni pendapat pribadi dan tidak berniat menjelekkan atau mengagungkan karya orang lain. Setiap orang memiliki selera bacaan masing-masing. Terima kasih.

sumber: goodreads

Judul: The Perfect Match

Penulis: Ika Vihara

Tanggal Terbit: 28 April 2021

Jumlah Halaman: 373 halaman

ISBN: 9786230025037

Bahasa: Indonesia

BLURB

Edvind Raishard Rashid merasa telah memiliki segalanya. Sukses berkarier sebagai dokter, segera mewujudkan cita-cita menjadi geneticist, dan tidak pernah kesulitan mendapatkan teman kencan. Ketika Edvind bertemu Nalia Kahlana—kandidat doktor yang memiliki abandonment issue—baru Edvind menyadari ada yang kurang dalam hidupnya. Dia harus menikah dengan wanita yang mencintai dan dicintainya.

Sudah lama Nalia berhenti memercayai cinta dan pernikahan. Pengalaman di masa lalu menunjukkan dua hal tersebut lebih banyak membawa penderitaan. Edvind—yang tidak pernah melibatkan perasaan dalam menjalin hubungan—seharusnya memenuhi kriteria laki-laki yang diinginkan Nalia. Seandainya saja Edvind tidak jatuh cinta pada Nalia.

Dua orang dengan prinsip hidup berbeda tidak akan menjadi pasangan sempurna, Nalia meyakini itu. Namun Edvind gigih mencari celah untuk mengubah pandangan Nalia. Mampukan Edvind menunjukkan kepada Nalia bahwa segala luka di hati Nalia bisa sembuh dengan cinta? Apakah Nalia bisa terlepas dari belenggu masa lalu sehingga dia bisa memiliki masa depan berbeda bersama Edvind?

BACA JUGA: [REVIEW] NOVEL TOKYO DAN PERAYAAN KESEDIHAN - RUTH PRISCILLIA ANGELINA

SINOPSIS

Edvind seorang dokter tampan yang memiliki reputasi buruk sebagai seorang playboy. Bukan tanpa alasan tapi ia memang sering gonta ganti teman kencan wanita. Selama ini ia tidak pernah merasa bersalah karena ia merasa bahwa dari awal ia sudah mendeklarasikan bahwa ia tidak akan serius mengencani mereka. Hingga suatu hari ia bertemu dengan Nalia.

Nalia, seorang perempuan dengan cita-cita yang tinggi namun tidak percaya dengan cinta. Sakit hati dan trauma dengan segala yang ia hadapi di saat kecil membuat dirinya tidak ingin bersandar ke orang lain apalagi laki-laki. Hingga ia akhirnya memutuskan menikah dengan laki-laki yang tidak ia cintai demi sang Oma. Meskipun akhirnya gagal karena ia merasa terkekang dengan tuntutan sang tunangan yang tidak masuk akal baginya.

Pertama kali bertemu dengan Edvind, ia merasakan ada ketertarikan yang berbeda antara keduanya dan ia yakin bahwa Edvind juga merasakan hal yang sama. Tapi, Nalia yakin bahwa yang ia rasakan itu bukan perasaan apa-apa tapi berbeda bagi Edvind. Edvind dengan blak-blakan menyatakan bahwa ia jatuh cinta pada Nalia.

Edvind bersusah payah untuk mengambil hati Nalia agar ia mau menerima cintanya. Tapi, Nalia sendiri bersusah payah untuk menolak hatinya. Bahwa ia yakin tidak ada rasa cinta untuk Edvind. Sahabat Nalia yang juga sekaligus sepupu dari Edvind menyadarkan Nalia bahwa mungkin yang ia rasakan itu adalah cinta tapi kalah dengan rasa trauma yang ia hadapi. Kini Nalia berusaha untuk menghilangkan traumanya sekaligus berusaha untuk menerima rasa cinta yang Edvind berikan padanya meskipun ia masih takut bahwa Edvind akan meninggalkannya seperti ayahnya.

 

REVIEW

Buku terakhir yang aku baca di tahun 2021 dan menjadi buku pertama yang aku selesai baca di tahun baru, 2022. Tepatnya aku mulai baca ini pas lagi nungguin pergantian tahun. Sebetulnya enggak nungguin banget sih cuma karena serumah belum ada yang tidur jadinya gak ngantuk juga dan malah aku habiskan dengan baca buku ini deh.

Buku ini bisa aku habiskan dalam waktu singkat, yaitu cukup 2 hari aja dan mungkin bisa aku selesaikan dalam waktu 1 hari jika aku mulai baca lebih pagi. Buku ini emang labelnya buku romance tapi menurutku ada yang lebih daripada itu. Disini kita akan berfokus pada kedua tokoh yang sama-sama punya masalah di masa lalu.

Edvind sendiri punya alasan kenapa dia menjadi seorang playboy dan berhenti ketika ia jatuh cinta dengan Nalia. Kagum dengan Edvind karena ia memutuskan untuk ikut terapi demi Nalia. Yang cukup parah ini justru ada di Nalia. Aku mempelajari istilah baru yaitu abandonment issue, aku baru tau banget pas baca buku ini dan kalau melihat dari situasi yang dialami Nalia ini termasuk kondisi yang serius banget sih.

Sedikit membahas apa yang aku dapat bahwa memang dari abandonment issue, ini bisa membuat Nalia menjadi overthinking banget, banyak banget situasi-situasi yang muncul di kepala Nalia, belum lagi sulit percayanya Nalia kepada orang lain atau terkhususnya laki-laki yang menjadi sumber traumanya. Nalia menyiksa dirinya untuk bisa memantaskan dirinya agar orang menyukai dirinya dan tidak akan meninggalkannya sendiri. Melihat itu sudah jelas sekali bahwa hubungan Edvind dan Nalia ini akan rumit banget. Aku kalau tidak berusaha memahami atau penulis tidak menjabarkan hal ini mungkin bisa kesel banget dengan keputusan-keputusan bodoh yang diambil Nalia.

Karena buku ini fokus pada perkembangan karakternya, maka jika harus memilih aku akan memilih Edvind sebagai tokoh yang paling aku sukai disini. Dari Edvind yang punya reputasi buruk kalo udah masalah asmara berubah drastis ketika bertemu dengan Nalia. Salut banget melihat perjuangan Edvind untuk mendapatkan Nalia, bagaimana sabarnya Edvind atas penolakan Nalia, sabarnya Edvind menghadapi insecurity yang ada di diri Nalia dan aku juga bisa ikut merasakan sakit yang Edvind rasakan juga jika berhubungan dengan Nalia.

Nah, tapi kalau ngomongin perkembangan karakter terbaik aku rasa ada di Nalia. Kita bisa melihat Nalia disini mulai dari karakter terburuknya hingga ia berusaha untuk berubah meskipun banyak banget sih rintangannya. Salut banget sama penulis disini yang bisa bikin emosi ikut naik turun bersamaan dengan emosinya Nalia. Beneran bikin greget dan emang perkembangan karakternya sih juara banget disini!

Selain itu aku juga suka banget dengan hubungan Nalia dan Edvind yang bisa dibilang blak-blakan. Edvind blak-blakan nyatain cinta (bahkan sampai ngajak nikah) dan Nalia yang blak-blakan nolak. Seru aja ngeliat tarik ulur antar kedua tokoh dan ngikutin perkembangan hubungan mereka. Sama kayak kita ngikutin perubahan karakter Nalia, hubungan mereka juga dari yang tarik ulur, terus lanjut sweet, terus nanti kita dijatuhkan lagi, bikin emosi naik turun juga ngikutinnya.

Buku ini bagus banget sih dan aku saranin banget buat yang suka romance! Seperti yang aku sampein diatas, emang gak soal cinta-cintaan doang makanya buku ini jadi kerasa lebih “berisi”. Aku suka dapet ilmu baru dan gak yakin ini masuk mental illness sih tapi dari hasil kepo aku ini lebih masuk ke personal disorder. Bikin aku jadi lebih paham bahwa ada sebab dari setiap tindakan manusia itu. Mungkin kalau enggak ngobrol secara personal dengan orangnya gak akan tau seseorang itu ada abandonment issue atau tidak tapi setidaknya kalau kita sudah menghadapi orang seperti ini jadi lebih tau lagi harus seperti apa penjelasan yang harus diberikan ke mereka.

Aku kasih buku ini rating 4/5 ⭐! Aku suka dengan konflik yang diangkat, alurnya juga pas (sedang) dan endingnya juga memuaskan banget buat aku. Rekomendasi banget pokoknya!

BACA JUGA: [REVIEW] NOVEL SHE SMELLS OF TURMERIC - NATASHA SONDAKH

Post a Comment

2 Comments

  1. issue nya kayaknya menarik ya. aku suka banget novel yang lebih fokus ke pengembangan karakternya dan ngasih beberapa insight baru mengenail mental health 💕

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Mba Dea, aku aja baru tau tentang abandonment issue ini gara2 baca ini. Cobain baca juga deh Mba

      Delete