Semua review disini murni pendapat pribadi dan tidak berniat menjelekkan atau mengagungkan karya orang lain. Setiap orang memiliki selera bacaan masing-masing. Terima kasih.
sumber: Goodreads |
Judul:
Buku #1: The
Wrath and the Dawn
Buku #2: The
Rose and the Dagger
Penulis: Renèe
Ahdieh
Tahun Terbit:
2015 - 2016
Bahasa: Inggris
SINOPSIS
Shahrzad harus kehilangan sahabatnya karena monster yang
menjadi Raja ditempatnya. Khalid, sang Raja muda ini setiap hari mengambil
istri untuk kemudian dibunuh keesokan subuhnya. Dan korban terakhir adalah
Shiva, sahabat dari Shahrzad. Kini Shazi, panggilan dari Shahrzad, secara suka
rela menjadi istri dari monster itu untuk membunuh si monster demi membalaskan
dendam Shiva dan puluhan gadis lainnya yang ia bunuh.
Shazi kini menjadi gadis pertama yang berhasil melewati subuh
dalam keadaan hidup. Ia berhasil mengecoh sang Raja dengan membacakan cerita
pada malam hari hingga subuh. Ketika mencari-cari kelemahan dari Khalid tanpa
disangka ia mengetahui bahwa Khalid adalah laki-laki biasa dengan beban di
pundaknya. Shazi merasa bahwa Khalid bahkan sangat berbeda dengan monster yang ia
bayangkan. Tanpa sadar Shazi mulai perhatian dan menyukai Khalid.
Di tempat yang berbeda, Tariq, sahabat dan cinta pertama Shazi,
berusaha mati-matian untuk mengeluarkan Shazi dari istana dan membawanya pergi
jauh. Setelah sepupunya, Shiva, Tariq tak ingin kehilangan wanita yang penting
bagi dirinya. Ia pun mengumpulkan kekuatan untuk membunuh si monster dan
merebut Shazi kembali. Perlahan-lahan semuanya makin kacau karena ada perubahan
hati pada diri Shazi.
BACA JUGA: [REVIEW] NOVEL CARAVAL SERIES - STEPHANIE GARBER
REVIEW
Sebagai informasi aja buku ini sebenarnya sudah ada
terjemahannya yang diterbitkan oleh Penerbit POP tahun 2016 dan kedua bukunya
sudah diterjemahkan. Sempet galau juga karena buku terjemahannya udah agak susah
dicari ya dan ketika dapet sempet mikir mending beli ini atau disimpan buat
buku lain karena aku udah punya versi e-book nya. Yang pada akhirnya aku pun
memutuskan untuk baca yang Bahasa Inggris aja karena sayang juga bukunya udah kebeli
dulu.
Buku ini udah masuk TBR udah lama banget, karena emang tahun
ini berniat memangkas TBR khususnya yang buku fantasy makanya aku memutuskan
untuk baca ini. Rating di Goodreads pun bagus untuk buku ini, kedua bukunya
punya rating diatas 4 dan review-nya juga bagus-bagus banget makanya makin
mantep deh untuk baca ini.
Sebelumnya aku udah pernah baca cerita yang setipe dengan ini
yaitu The Bridge Kingdom, yang juga sama-sama enemies to lovers.
Buku pertama ini lebih ke pengenalan para tokoh-tokoh
penting, lalu juga kita akan mendapatkan cerita dibalik perlakuan Khalid yang
membunuh para pengantinnya di Subuh dan tentu kita akan melihat perkembangan
hubungan antara Shazi dan Khalid yang panas dingin banget. Di buku ini
benar-benar masih awal dan dasar, menceritakan semua awalan yang akan terjadi
di buku kedua. Dan buku ini punya banyak POV, kadang kita berada di istana dan
melihat apa yang dilakukan Khalid dan Shazi, lalu berpindah mengikuti Gerakan Tariq,
dan berpindah lagi mengikuti perbuatan ayah dari Shazi. Tapi, tetap fokusnya
ada di hubungan Khalid dan Shazi. Buku ini aku beri rating 4/5!
“You have a beautiful laugh. Like the promise of tomorrow.” He said it gently, with the poise of an afterthought.
Buku kedua, jauh lebih kompleks dan terjadi puncak seluruh
masalah. Buku pertama ditutup dengan ada kekacauan dan dijalankannya rencana
Tariq. Kita akan langsung disajikan cerita tepat setelah kejadian itu di buku
kedua ini. Disini kita bisa melihat banyak elemen baru dan tindakan aksi yang
lebih terlihat lagi. Menurutku pribadi buku kedua ini bener-bener penuh dengan
kesedihan dan pengorbanan banget. Aku kasih rating 4.5/5!
Series ini adalah retelling dari Kisah 1001 Malam yang
aku pernah aku dengar dan belum pernah aku baca sepertinya. Ketika baca buku
ini baru aku tau apa poin yang diambil di buku ini pada buku Kisah 1001 Malam. Meskipun
buku ini disebut fantasy romance, unsur romance-nya jauh lebih
kuat apalagi ada cinta segitiga disini meskipun untungnya tidak terlalu
menghawatirkan sih ya. Unsur fantasy-nya datang dari dunianya dan magic
yang akan muncul disini.
Alurnya cukup lambat juga apalagi jika kalian menanti hubungan
antara Khalid dan Shazi harus sabar, karena dari awal meskipun mereka terlihat
dekat dan berdamai tapi keduanya memiliki rahasia dan misi masing-masing. Tapi,
aku sih enggak merasa bosan ya ketika membaca ini karena tadi ada banyak POV
jadi kita bisa melihat dengan luas yang akan terjadi apa dan seru untuk
mengikuti hubungan Shazi dan Khalid yang tarik ulur gini.
Ada 2 masalah utama di buku ini yaitu alasan Khalid membunuh,
yaitu kutukan dan perang yang menanti. Sejujurnya untuk kedua permasalahan ini
aku kurang puas dalam penyelesaiannya. Meskipun dijabarkan sedetail dan dibuat
semenegangkan mungkin sayangnya ada sesuatu yang kurang, sesuatu yang luar
biasa untuk menyelesaikan konfliknya. Ketika aku membaca aku masih menunggu
apakah aka nada kejutan lain tapi nyatanya tidak. Tapi, diakhir buku 2 ada
kejutan yang benar-benar tak disangka sih dan bagiku ini bisa dianggap cukup
untuk memberi elemen “luar biasa”nya. Mungkin memang kejutan itulah yang lebih ingin
ditonjolkan oleh sang penulis.
Ada lagi yang cukup mengganggu buat aku yaitu Shazi punya magic,
ia berlatih dengan itu tapi di buku ini tidak diperlihatkan kapan Shazi
memakainya. Ada sih, cuma itu dikit banget dan kurang hebat. Aku menanti-nanti
banget ketika kekuatan ini bakal dipake di saat kritis eh ternyata tak kunjung
datang.
Buku ini bukan buku yang ceria, kisah tiap karakternya banyak
yang menyedihkan dan banyak juga adegan-adegan yang semakin sedih. Meskipun ada
momen-momen romantis tapi masih dibayang-banyangi kesuraman.
Dari seluruh tokoh yang ada disini aku paling suka dengan Shazi. Seorang perempuan yang kuat, berani, dan konsisten banget sejak buku pertama. Dia bener-bener jadi supporter terkuat banget buat Khalid dan keluarganya. Momen-momen Shazi dan Khalid juga indah banget disini. Meskipun aku baca beberapa orang bilang cukup aneh juga bisa jatuh cinta dengan pria yang ia benci dalam waktu singkat, tapi aku malah mendukung banget mereka. Kayak saling melengkapi gitu. Kepercayaan yang mereka bangun antara satu sama lain itu luar biasa! Bener-bener ada untuk satu sama lain banget sih mereka tuh.
It was because they were two parts of a whole. He did not belong to her. And she did not belong to him. It was never about belonging to someone.It was about belonging together.
Untuk penggambaran dunianya juga detil meskipun aku tetep
sulit buat menggambarkannya karena belom pernah baca dengan latar Timur Tengah,
harus rajin-rajin googling buat bisa bayangin apa yang disampein apalagi kalo
udah pake istilah yang gak aku kenal.
Buku ini meskipun beberapa Bahasa Inggrisnya ada yang sulit
buat aku tapi penuh dengan kata-kata indah. Gak tau seberapa banyak percakapan
atau pemikiran yang aku anotasi, kalo aku baca buku fisiknya beneran bakalan
penuh dengan anotasi sih, soalnya quotable banget isinya tuh!
“Because it reminds me that all things come at a cost. That every decision we make has consequences.”
Keseluruhan buku ini rating-nya 4.25/5! Bagus banget sih dan bener-bener aku rekomendasii, apalagi yang suka fantasy romance. Mudah untuk diikuti. Ohiya, buku ini juga udah ada webtoonnya loh! Tapi, bacanya jangan yang versi Bahasa Indonesia, harus baca yang versi Bahasa Inggris supaya muncul webtoonnya dan alurnya juga sama dengan yang dibuku jadi kalo males baca yang bukunya mungkin bisa coba baca webtoonnya!
BACA JUGA: [REVIEW] NOVEL FABLE SERIES - ADRIENNE YOUNG
4 Comments
Dari alurnya kek ada versi filmnya sih, tapi mungkin gak 100% sama. Yah kira-kira 80-95% alurnnya sama. Kalau yang ak tonton itu berada disebuah kerajaan dinasti gitu, tapi akhirnya keduanya mati, tapi pada akhirnya mereka merenkarnasi jadi orang sama tapi dengan kepribadian yang beda.. Dulunya jahat terus jadi baik. Hhha mirip-mirip sih memang
ReplyDeletemungkin sama-sama terinspirasi dari 1001 malam makanya mirip2 gitu ceritanya....
DeleteLangsung pengen cari bukunya. Aku suka sih buku fantasy yg berbau misteri gini mba. Aku agak susah untuk bisa bener2 suka Ama buku fantasy, kecuali memang beneran seru. Berarti 2 buku Yaaa, penasaran aja Ama alasan Khalid membunuh pengantin2nya itu
ReplyDeleteIya mbaaa seru dan mengaduk emosi sih kalo buat aku. Yap, 2 buku aja kok Mba dan langsung tuntas tanpa banyak ulur-ulur plot
Delete