[STORY] MY READING JOURNEY IN 2020

Memasuki akhir tahun 2020 ada baiknya kita melihat kilas balik apa yang sudah kita lakukan selama 2020 ini. Hal ini kita lakukan untuk dijadikan pelajaran dan diperbaiki di tahun 2021 mendatang. 2020 memang bukan tahun yang sempurna, begitu banyak hal-hal buruk terjadi dan menunda semua yang sudah direncanakan. Dengan puncaknya ada pandemi COVID-19 di seluruh dunia.

Meskipun begitu kita tetap harus ambil hikmahnya dan salah satu hikmah yang aku rasakan yaitu konsisten kembali membaca. Meskipun niche blog ini aku buat khusus untuk buku dan film tapi sepertinya lebih banyak menontonnya daripada membacanya. Dengan adanya pandemi ini dan sempat ada work from home jadi ada waktu lagi deh untuk baca. Nah, ini dia kilas balik perjalanan membacaku di tahun 2020.

GOODREADS CHALLENGE

Sejak tahun 2019 aku mulai ikut goodreads challenge. Challenge ini meminta kita untuk membuat patokan berapa banyak buku yang akan kita baca di sepanjang tahun. Tahun 2019 aku membuat patokan 20 buku dan berhasil aku lalui dengan membaca 22 buku. Tahun 2020 ini aku mematok 30 buku namun ditengah perjalanan aku menjadi pesimis karena target membacaku sangat jauh gap-nya. Dengan berat hati aku menurunkan standarku kembali ke 20 buku. Sedih tapi aku terlalu termakan egoku jika challenge-nya tidak terselesaikan.

Akhirnya awal minggu ini Goodreads sudah selesai merangkum semua buku yang aku baca di 2020. Masih ada 2 minggu lagi tapi tidak ada salahnya kita membuat kilasan ini ya. Tahun ini aku sudah membaca sebanyak 9401 halaman atau setara dengan 26 buku. Padahal saat ini pun aku masih membaca secara parallel ada 3 buku yang aku harap bisa selesai sebelum 2020 ini habis dan jadi masih ada kemungkinan akan bertambah.

Buku dengan halaman paling sedikit yang aku baca adalah Gadis Minimarket (160 halaman) dan paling tebal adalah King’s Cage dari series Red Queen (528 halaman). Sepertinya moodku juga bagus tahun ini atau sejak aku baca buku lagi karena rata-rata rating yang aku berikan adalah 4 bintang.

READING SLUMP

Penyebab utama aku harus menuruni target bukuku yaitu karena aku mengalami reading slump. Reading slump adalah suatu keadaan dimana kita, pembaca, tidak lagi bisa menikmati buku yang kita baca, ceritanya tidak bisa dicerna, tidak ada mood untuk membaca dan tidak ada gairah sama sekali untuk membuka buku. Terlihat bahwa aku mulai membaca lagi itu di bulan Juni yang artinya ada setengah tahun terlewat dengan tanpa membaca buku.

Tak lain dan tak bukan penyebabnya adalah Red Queen Series ini. Kepada penulis dan siapapun yang mencintai serial ini maafkan aku. Aku gak bermaksud menjelekkan series ini tapi buku ketiganya yaitu King’s Cage membuat aku benar-benar lelah dalam membaca buku. Aku benar-benar menyukai 2 buku sebelumnya makanya aku sangat bertekad untuk membaca buku ini hingga tamat. Tapi buku ketiga itu benar-benar menyebalkan dan menghilangkan minatku terhadap buku sama sekali. Aku benar-benar berhenti membaca buku karena itu. Bahkan hingga buku ke-4 nya itu pun penuh dengan paksaan aku baca, karena aku merasa nanggung sudah sampai sejauh ini.

Untuk alasan lengkapnya kalian bisa baca aja di postingan-ku itu karena aku sudah menceritakannya disana. Pertengahan tahun 2020 barulah aku mulai kembali membaca ketika mulai menonton para booktubers dan ingin merasakan lagi nikmatnya membaca buku.

MENJADI POLYGAMIST READER

Dulu aku tipe orang yang hanya bisa membaca 1 buah buku dalam 1 waktu atau bisa dikenal juga sebagai monogamist reader. Hal ini aku lakukan karena aku ingin fokus dengan buku yang sedang aku baca supaya seluruh kisah, tokoh, alur dan rincian-rincian yang ada di buku bisa aku tangkap meskipun sesekali aku masih menggunakan cara membaca scanning ketika merasa bosan di tengah perjalanan.

Hal ini juga yang menyebabkan aku reading slump karena tidak bisa melanjut membaca karena belum selesai dengan buku Red Queen Series dan benar-benar berhenti total. Sejak aku melanjutkan membaca kembali dan langganan di Gramedia Digital atau beli buku di Playstore. Aku secara perlahan berubah menjadi seorang polygamist reader.

Di Gramedia Digital ada banyak bacaan yang ingin kubaca dan ya akhirnya memaksaku untuk membaca beberapa buku dalam 1 waktu. Tapi biasanya aku selalu mengatur bacaanku menjadi 2 jenis yaitu bacaan berat dan ringan atau series dan standalone. Kalau buku yang aku baca sudah berat dan memusingkan biasanya aku mencari buku yang lebih ringan genre-nya dan tebalnya pun disekitaran 200-300 halaman untuk aku jadikan pelarian. Begitu pula series, terkadang ada kalanya kita agak capek membaca series apalagi kalau bukunya banyak makanya aku mendampinginya dengan buku standalone.

Awalnya memang sulit karena suka lupa dengan karakteristik ataupun nama tokoh. Tapi lama-lama menjadi terbiasa dan bukan hal yang terlalu sulit lagi dilakukan.

BERALIH KE DIGITAL

Tahun 2020 ini juga aku secara resmi bergabung ke “klan” e-book reader. Tapi, aku tetap mencintai buku dan tidak ada yang bisa menggantikan buku fisik. Namun keadaan yang memaksaku untuk beralih.

Pertama, karena aku tidak punya tempat yang memadai untuk buku-bukuku. Sekarang aku sedang ngekost dan aku kurang menyukai kamar yang sangat penuh karena bisa membuatku tidak nyaman dalam beristirahat apalagi kamarku cenderung kecil. Kalau di rumah tentu aku pasti akan koleksi buku karena memang sudah cita-citaku untuk punya perpustakaan sendiri dan sayangnya harus aku pending dulu.

Kedua, sudah pasti mengenai biaya hahahaha. Tau lah ya harga buku itu mahal banget. Sejak aku suka membaca buku dan itu belasan tahun yang lalu aku sudah merasakan beragam harga buku. Dulu sih waktu masih sekolah aku bisa saja menabung dari uang jajan dan gak perlu berpikir hal lain. Tapi, sejak kerja ada banyak hal yang harus aku pikirkan. Mulai dari tempat tinggal, makan, biaya hidup tak terduga, nabung dan masih banyak hal-hal printilan lainnya yang membuatku 1000x berpikir untuk beli buku fisik. Akhirnya dengan harga e-book yang murah-murah tapi tetap ori aku memutuskan investasi e-reader dan jadi pembaca e-book.

Ketiga, e-book mempermudah mobilitas. Aku lumayan sering berpergian, ikut beberapa kegiatan atau sekedar menginap ke rumah sodara yang menyebabkan aku banyak di jalan. Naik bis, krl, angkot hahaha banyak transportasi yang aku gunakan dan jujur agak berat ketika bawa buku. Apalagi kalau buku yang dibaca tebal jadi hanya bisa bawa 1. Dengan e-book aku bisa bawa buku puluhan hingga ratusan tanpa kesulitan sama sekali.

Keempat, gak sabar nunggu bukunya! Yap, ini beneran terjadi, karena banyak banget buku yang emang hype dan disaranin para pecinta buku untuk baca apalagi yang buku terbitan luar dan gak ada terjemahannya. Nunggu buat ke Indonesia bisa kali 2-3 bulan, kecuali lewat periplus tuh dan itu pun kalo beruntung bukunya ada di Indo. Pas aku cek-cek ke play book rata-rata udah ada dong e-booknya dan harganya murah banget apalagi pas lagi diskon gede-gedan, jadi ya sudah untuk menghilangkan rasa penasaranku belinya ya e-book.

Terlepas dari itu semua aku tetap beli buku kok. Kalau aku benar-benar suka dan ingin aku koleksi biasanya aku akan tetap menabung dan membeli bukunya. Biasanya sih buku-buku series yang akan aku beli sampai komplit.

TOP 3 BOOKS

Dari sekian banyak buku yang sudah aku baca di tahun 2020 aku akan memilih 3 buku yang benar-benar membekas di hati dan siapa tau bisa jadi saran baru buat teman-teman sekalian.

1. Lockwood & Co Series

Meskipun ada 5 buku, aku akan hitung series ini sebagai 1 buku. Buku yang luar biasa bagus banget dan bikin aku jatuh cinta dengan semua aspek di buku ini. Sebuah kisah tentang detektif tapi dibalut juga dengan cerita horror dan ada fantasinya juga. Tokoh-tokohnya bikin aku jatuh cinta bangetlah! Dalam 1 bulan aku berhasil menamatkan langsung series ini karena emang page turner banget buat diriku.

2. Nevermoor Series

Setelah dengan resmi Rick Riordan mengumumkan bahwa universe-nya Percy Jackson selesai dengan terbitnya buku ke-5 Apollo, aku merasa kangen aja membaca buku yang sejenis dan terasa magis. Ada banyak pilihan sih tapi penasaran sama Nevermoor ini karena katanya sejenis Harry Potter juga dan makin penasaran deh. Dan wow, ini bagus banget! Cerita tentang si anak bernama Morrigan yang ternyata memiliki kekuatan ajaib yang sudah tidak pernah dilihat orang lagi dalam puluhan tahun! Seru banget deh ngikutin Morrigan untuk melatih kekuatannya sekaligus melawan yang jahat. Yang emang kangen baca buku sejenis HP bisa banget baca buku ini lho! Tapi harus sabar karena baru ada 3 buku yang terbit dari 9 buku 🤣

3. Katarsis

Buku ini baru aku baca akhir-akhir ini dan bahkan gak dapet bintang 5 lho dari aku. Tapi, bukunya membekas banget. Katarsis emang bukan buku psychological thriller pertama yang aku baca tapi justru yang ini malah membekas banget di hati. Buku yang bisa bikin aku merinding selama baca tapi tetep gamau lepasin baca meskipun ini bisa dibilang sadis banget. Senang bisa keluar dari genre nyaman membaca tapi gak mengecewakan.

TARGET 2021

Belum afdol rasanya kalo menutup tahun belum melampirkan resolusi atau keinginan atau target untuk tahun depan. Simple aja sih sebenernya kalo target membaca tuh. Pastinya ingin baca buku dengan rutin dan tidak ada lagi tuh namanya reading slump.

Untuk goodreads challenge aku ingin mencoba di 30 buku. Target yang harusnya aku selesaikan di tahun ini akan aku jadikan target di 2021. Apapun yang terjadi aku tidak akan mengubah targetku dan bisa semakin terlihat deh bagaimana konsistensiku dalam membaca buku.

Nah, ini dia reading journey ku di 2020 yang sangat panjang dan penuh rintangan. Bagaimana dengan teman-teman? Sudah tamat berapa buku tahun ini? Apakah mencapai target? Dan bagaimana target di tahun depan? Jangan lupa untuk share ya 😊

Post a Comment

28 Comments

  1. Kak Tika, congrats karena udah mencapai goalsnya di tahun ini 🥳. Semoga tahun depan tetap bisa semangat membaca buku ya 😉

    Anyway, di tahun ini aku juga menjadi polygamist reader. Mencoba menyelingi beberapa buku bacaan yang berat dengan yang ringan. Awalnya juga aku ngerasa aneh dan sampai sekarang masih tahap penyesuaian 😂. Kadang suka hilang feelnya kalau jadi polygamist, tapi kalau nggak begini, bisa kena reading slump lama hahahaha.

    Dan aku bersyukur sekali tahun ini ada Gramedia Digital. Ngebantu banget dengan adanya GD, aku jadi bisa baca banyak novel-novel baru dan murah 😂

    Harapanku, semoga tahun depan tetap punya semangat untuk membaca! Huahahaha. *Inget tumpukan buku yang masih manggil-manggil untuk dibaca*

    Aku jadi ingin membuat tulisan seperti ini juga deh 😆
    Kak Tika, terima kasih atas sharing dan inspirasinya ya 🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Liaaaa 😍 Aamiin semoga bisa tercapai yaaa

      Emang polygamist reader adalah jawaban bagi orang yang mudah kena reading slump dan TBR numpuk ya 🤣

      Aamiin Lia, semoga tahun depan semangat membacanya Lia bisa terus membara ya dan makin semangat lagi untuk baca! (bukan semangat menumpuk buku ya hihihi)

      Ayo tulis Li! Aku pengen liat perjalanan membaca Lia tahun ini gimana 😆

      Delete
  2. Saya dulu juga termasuk pembaca yang melakukan hal itu, membaca lebih dari satu buku. Dan biasanya memang sistem kerjanya seperti itu, buku berat atau tebal, disandingkan dengan buku ringan atau tipis. Biar ngga ada alasan ngga mood baca sih sebenarnya.

    Tahun ini, saya sempat membuat reading challenge juga. Tapi akhirnya saya stuck dan memutuskan berhenti. Saya rasa, tantangan membaca bukan untuk saya. Itu malah membuat saya tidak menikmati bacaan, hanya sekadar membaca agar target saya kecapai. Meski tak dapat saya sangkal, itu benar-benar memacu saya untuk terus membaca. Itu saya yah kak Tika. Mungkin orang lain, termasuk kak Tika, punya pandangan yang berbeda 😁

    Tahun ini, kalau disuruh memilih tiga buku, saya akan pilih Samaran karya Dadang Ari Murtono, Laut Bercerita karya Leila Chudori, sama Madame Bovary karya Gustave Flaubert.

    Ngga muluk-muluk, tahun 2021, saya pengan bisa seimbang antara baca buku dan nonton film/series. Karena tahun ini, saya kayaknya kebanyakan nonton jadi banyak buku yang ngga kebaca

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Rahul, memang memasang target itu kadang membuat kita malah terpaksa ya, tapi balik lagi ke orangnya nih mau dijadikan beban atau pecutan 😆

      Waaah, saya belom baca tuh buku yang Rahul sebutin. Nanti coba aku cari ah bukunya untuk dijadiin bacaan di tahun baru nanti! Makasih udah sharing bukunya Rahul 🤗

      Semoga bisa tercapai keinginannya ya Rahul. Saya juga pengen nih bisa seimbang baca dan nonton karena kayaknya emang banyakan nontonnya deh hahaha

      Delete
  3. Congrats, Tika! Aku sendiri masih harus baca 2 buku lagi sebelum mencapai target bacaan 2020. Tahun depan aku rencananya malah nggak pasang target bacaan haha. Ingin go with flow aja sepertinya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Farah~ Makasih juga sudah mampir 😊
      Masih ada waktu 2 minggu untuk mencapai target pasti bisalah ya Farah!
      Emang baca itu cukup ikutin flownya aja kok, yang penting tetep ada buku yang dibaca ya dalam setahun ke depan 😉

      Delete
  4. Waaw salut sama mbak Tika... mantaap banget bisa nyelesain 26 buku
    Aku ada rencanya mau nyelesain satu buku dalam sebulan aja masih struggling haha

    Baca ini aku jadi termotivasi untuk nyelesain bukunya sebelum tahun baru wii yaay! Terima kasih mbak <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gapapa Mba yang penting semangat terus buat coba nyelesain baca bukunya yaa, jangan sampe berhenti 😊

      Yuk yuk baca buku lagi sebelom berganti tahun 😆

      Delete
  5. Aku mau ikutan bikin ini juga deh hahaha. Turut senang mba karena sudah berhasil melewati target baca tahun ini, kita sama. Targetku tahun ini juga membaca 20 buku 😁

    Anyway, soal katarsis bener banget novel ini bikin merinding saat membacanya. Aku bahkan masih ingat karakter Tara yang sedikit creepy, melekat di otak.

    Untuk tahun depan sepertinya aku tidak memberikan target dgn jumlah spesifik atau bisa jadi jumlahnya masih sama dengan tahun ini 😆

    Semoga goodreads challenge di tahun depan bisa terpenuhi ya mba! Wish you luck 👍🏻

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayok Mbaa buat juga, aku mau lihat perjalanan Mba Reka dalam membaca tahun ini gimana hehehe. Targetnya tercapai gak nih Mba? 😆

      Iyaaaa Katarsis emang sedep-sedep mengerikan gitu ya Mba

      Aamiin semoga Mba Reka juga bisa baca buku lebih banyak lagi ya meskipun gak ada target sendiri 😊

      Delete
  6. Seruuu banget perjalanan tahun ini bersama buku2nya Mba tika 😍😍

    Buat buku digital, salah satu yg bikin plus ebook itu memang cocok bgd buat yg mobilitasnya tinggi. Jd sambil di jalan bs ttp baca tanpa bikin berat2 tas. Hehehe..

    Nah book polygamist ini aku baru tau istilahnya. Hehehe. Dan aku memang sering bgd kaya gini. Biasanya krna pas d rumah baca paperback, pas dijalan baca buku beda lg di hp, trus tiba2 ada job review yg hrs diberesin, atau tiba2 ada buku ringan yg hrs diselingin, dll. Rekor kayanya aku baca barengan bisa sampe 5 buku 😅

    Keren Mba tika, bisa melampaui target baca tahun ini yaa 😍😍 Blessing in disguise selama pandemi, jd lbh banyak baca. Tooos.. 😉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih Mba Thessa penuh perjuangan buat baca tapi hasilnya memuaskan!

      Aku juga baru tau ada istilah polygamist reader juga karena join grup yang suka baca-baca buku gitu Mba 😂 Wahhh aku sih ga bisa kalo sampe 5 buku dalam 1 waktu baca... puyeng banget tuh hihihi

      Iya Mbaa jadi ada hikmahnya juga ini pandemi yaaa, selalu ada kebaikan di keburukan 🥰

      Delete
  7. Mantap banget kak , aku malah belum ada target di tahun 2021 nanti hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo Mayuf mulai tentuin target 2021 mau apa! Hehehe supaya makin terarah juga impian yang ingin diraih 😊

      Delete
  8. target readingku belum terealisasi dengan baik, udah beli beberapa buku yang dipingini dan belum juga tamat, karena banyak pause nya
    semoga 2021 bisa lancar readingnya, paling nggak nuntasin 1 buku aja yang tertunda

    ReplyDelete
    Replies
    1. gapapa Mba Ainun, yang penting membaca bukan karena terpaksa aja tapi bikin enjoy 😁
      Aamiin semoga bisa tercapai ya Mba

      Delete
  9. Waaah congrats, Mba Tika atas pencapaiannya dalam membaca! 👏🏼💕 Ternyata target kita sama, aku juga pasang target 20 buku, at the end dapet bonus 2 buku jadi total 22 buku 😝 awalnya juga bertanya-tanya dengan diri sendiri, "Bisa nggak nih baca sebanyak itu", karena biasanya target 10 buku aja mandek 😂 syukurnya karena pandemi aku jadi lebih banyak waktu untuk baca buku. Walau sempat reading slump juga, terus dikenalin Lia dengan aplikasi iPusnas, lumayan deh nyicil baca di sana hahaha

    Dan aku baru tau ada istilah polygamist dan monogamist dalam membaca buku. Selama ini aku lebih ke polygamist sih, aku selalu sedia 1 novel dan 1 non fiksi supaya bisa switch kalau lagi bosan dengan salah satunya.

    Aku jadi penasaran dengan Katarsis karena Mba Tika dan komentarnya Reka. Tapi agak creepy yaa? 😳

    Again, selamaat dan thank youuu sudah berbagi perjalanan membacanya, Mbaa! Semoga 2021 lebih semangat lagi dan kutunggu ulasan buku-buku bagus berikutnya 🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mba Jane 🥰 Aku juga awalnya ragu sih bisa gak ya baca 20 buku, kok kayaknya banyak banget. Eh tahun ini ternyata emang disuruh banyak baca jadi dikasih banyak waktu luang juga nih buat baca. Tapi, emang digital itu bantu banget ya Mba buat bisa mencapai target baca, karena lebih mudah aksesnya juga.

      Ayokk baca Katarsis juga Mbaaa, emang agak creepy dan sadis banget sih jadi ya harus siap2 pas bacanya

      Makasih ya Mba, aamiin semoga tahun 2021 makin rajin lagi baca bukunya 😇

      Delete
  10. Terima kasih sudah berbagi Reading Journey nya di tahun 2020 Mba Tika. Aku ikut tergiur ingin buat tulisan seperti ini juga. Tantangan Membacaku di tahun ini juga terpenuhi. Sepertinya berkat pandemi jadi lebih produktif, meskipun ada satu atau dua bulan di mana aku sama sekali gak menamatkan satu buku pun ^^

    Omong2 soal Red Queen, keren banget Mba bisa sampe di buku ke 3. Aku bahkan baru selesai buku pertamanya. Baru buku pertama aja butuh perjuangan banget untuk menamatkannya. Makanya udah setahunan kayaknya blm lanjut baca buku keduanya hehe.

    Aku juga baru baca Lockwood Series di tahun ini. Ceritanya memang bagus banget ^^

    Dan... semangat menempuh tantangan membaca di tahun 2021 ya kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayo hayoooo bikin tulisannya jugaa, mau baca nih kisah2 perjuangan atau perjalanan orang2 dalam membaca 😆

      Ternyata aku ada temennya... gatau kenapa emang sulit banget buat mencerna buku Red Queen... padahal orang2 suka banget makanya aku penasaran tapi kok aku gak sreg hmmm 🤔

      Semangat juga Mba untuk tahun 2021 nya 😁

      Delete
  11. WOW 26 buku!!! Aku awalnya pernah bikin bikin halaman khusus tentang buku-buku yang sudah aku baca dalam jurnal harianku. Tapi sayangnya itu ga berbuah manis. Cuma terisi 3 buku kali dalam setahun. Sungguh payah ya minat baca bukuku. Terus tahun-tahun setelahnya jadi ga bikin halaman khusus buku lagi sih. Habis minat bacaku lebih ke komik, bukan buku novel. Jadi jaraaaaang banget buatku baca buku novel huhuu
    makanya aku selalu salut sama orang-orang yang bisa baca buku banyaaaak dalam setahun!! Keren banget kak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha makasih Mba, baca komik kan tetep baca dan aku juga kadang suka tergoda baca komik drpd novel karena lebih cepet ikutin flownya ya Mba.

      Delete
    2. iya kalau baca komik ada gambarnya juga kan. Aku suka lihat gambarnya..Anaknya visual juga soalnya huahahaha
      tapi ada juga novel yang dijadiin webtoon macam remarriage empress, nah karena webtoonnya belum tayang, aku niat sampai cari novel versi inggrisnya kak karena ceritanya lebih seru dan lebih detil di novel... Memang ya novel tuh kalau soal detil, lebih pol! Cuma memang lebih enak baca novelnya terus baca komiknya, jadi lebih tergambarkan hahaha

      Delete
    3. Bener Mba, karena rata2 webtoon juga dari novel dulu ya awalnya baru dibuat ke webtoon. Tapi, kalo aku pribadi sih lebih suka webtoon karena visualisasinya udah oke sih hahaha

      Delete
  12. Nah ini, maksudnya blognya Tika, selalunya bikin saya bersemangat baca, blog ini, blognya Lia dan mama Thessa.
    Konsistensi bacanya luar biasa, saya membayangkan jika saya di masa kecil, bisa ada di masa sekarang, rasanya saya bakalan bahagia banget.

    Dulu saya suka banget baca, tapi nggak punya buku yang bisa dibaca, zaman sekarang, udah banyak banget cara membaca sebuah buku, bisa nabung lalu beli, atau beli e-book yang biasanya lebih murah.
    bahkan bisa pinjam gratis di ipusnas ya kalau ga salah namanya?

    Sayangnya, masanya udah lewat, sekarang saya udah nggak bisa kayak gitu, semuanya kudu dikonversi ke duit, huhuhu.
    Jadi, saya hanya bisa melakukan apa yang saya sukai, asalkan itu bisa jadi duit *dasar mamak matre hahahaha.

    Tapi beneran deh, kalau memang ada masa luang, puas-puasin deh lakukan hobi, sebelum waktu itu sejenak tergantikan oleh yang wajib :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syukurlah bisa bermanfaat buat yang lain termasuk Mba Rey. Blog Mba Rey juga selalu juara kok soal konten hehehe

      Iya Mba, kalo udah berkeluarga emang prioritas penggunaannya udah berubah ya. Apalagi anak2 udah mulai sekolah pasti beda banget deh prioritas pengeluarannya.

      Siap Mba, mumpung masih ada waktu bakal di puas2in banget ngelakuin hobby nya 😆

      Delete
  13. Mba Tika selamat buat pencapaian membacanyaa!<3
    Sama banget nih, aku juga sekarang jadi polygamist reader dan lebih banyak baca ebook dibandingkan buku fisik. Biasanya aku baca 2 buku, satu fiksi dan satunya non-fiksi. Jadi nggak bosen dan nggak bikin reading slump selama baca buku non-fiksi yang terkadang cukup berat.
    Makaih Mba buat rekomendasi bukunyaa! Sebenernya udah lama penasaran sama Lockwood & Co tapi belum kebaca-baca sampe sekarang. Semoga tahun ini kesampaian bacanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih ya Mba 🥰
      Emang sekarang lebih mudah kalo mau baca via ebook ya Mba. Tapi, aku belum bisa nih kayak Mba kalo harus baca selang selingnya itu non-fiksi, biasanya aku ambil genre yang lebih ringan untuk temannya. Ayo Mba baca Lockwood&Co, itu seru banget lho Mba!

      Delete